“Saya titip itu betul-betul. Jangan sampai ada ekstrakurikuler, kegiatan nonkelas yang mengganggu semangat kebangsaan kita di sekolah-sekolah di Jawa Barat,” tambahnya.
Kang Emil mengatakan, kepala sekolah merupakan tugas tambahan, karena sejatinya para kepala sekolah adalah guru.
“Setelah menjadi kepala sekolah, kalau diminta menjadi guru lagi itu adalah norma yang sudah seharusnya. Setelah menjadi kepala sekolah, tidak usah minta jadi ini, jadi itu, jadi pengawas. Kalau negara membutuhkan jadi guru lagi, terima, karena itu adalah hakikat kita bahwa utamanya kita adalah guru, dan ketika menjadi kepala sekolah itu adalah tugas tambahan,” ucapnya.
Baca Juga: Wakil Gubernur Jabar Kunjungan Ke Majalengka, Dorong Kemandirian Desa
Menurut Kang Emil, kepala sekolah yang dilantik sudah melewati sejumlah proses yang ketat, termasuk evaluasi sesama guru, pengawas, dan masukan peserta didik.
“Ada evaluasi dari sesama guru, dari kepala sekolah, dari pengawas, ada masukan-masukan online kami terima dari murid-muridnya, sehingga kepemimpinan kita kalau buruk akan punya persepsi yang buruk, kalau baik akan punya persepsi yang diteladani di lingkungan masing-masing,” ucapnya.