Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina Kedapatan Pakai Kalung Antivirus Corona

11 Juli 2020 17:10 WIB
Ibnu Sina kenakan kalung antivirus corona.
Ibnu Sina kenakan kalung antivirus corona. ( Sonora.ID/Jumahudin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Belakangan ramai diperbincangan mengenai kalung kecil berwarna hijau bertuliskan “Anti Virus Corona Eucalyptus”.

Kalung itu dirilis Kementerian Pertanian, buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Yang kemudian menjadi viral lantaran Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengklaim bahwa kalung tersebut mampu mencegah virus Corona.

Namun siapa sangka, tren penggunaan kalung anti virus juga sudah digunakan sebagian pejabat di Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin. Sebut saja Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, dan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, yang sempat terlihat menggantungkan kalung tersebut di leher saat ditemui di beberapa kegiatan.

Baca Juga: Kementan akan Jual Kalung Antivirus Corona dengan Harga Rp 15 Ribu

Dimintai keterangan terkait kalung yang dikenakannya, Ibnu dengan bangga mengatakan bahwa kalung itu efektif mencegah virus Corona hingga 80 %.

"Titipan dari Menteri untuk disosialisasikan. Dikasih untuk bupati dan wali kota saja, karena belum diproduksi secara massal," bebernya.

Sepintas bentuknya seperti kartu pengenal. Tapi pada bungkusannya, terdapat lubang-lubang yang menguarkan bau mirip minyak kayu putih dengan daya tahan sekitar satu bulan.

"Ini berbatas, berlaku sebulan. Kalau produk China dipatok Rp100 ribu, produk Jerman bisa sampai Rp2 juta. Yang ini Rp20 ribu saja. Ini setengah bulan lagi diproduksi massal," bebernya.

Lalu, seperti apakah kalung itu sebenarnya?

SMART FM Banjarmasin meminta pendapat Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Kalsel, Ikhwan Rizki.

Ikhwan menyambut baik adanya inovasi dengan dasar bahan alam. Tapi yang harus dipahami, klaim itu harus melalui uji preklinik (pada hewan) dan uji klinik (pada manusia).
Sementara klaim yang ada menurutnya masih terbatas berdasarkan hasil pengujian in silico, yang merupakan uji secara komputasi atau pemodelan menggunakan software.

Lantas, apakah kalung ini memang sudah menjalani uji klinik untuk CoVID-19?

"Sejauh pengetahuan kami belum. Tapi kami yakin kementerian akan mendorong uji lanjutan untuk membuktikan klaim yang ada," jawabnya.

Baca Juga: Heboh Kalung Eucalyptus, Berikut Ini 5 Manfaat Minyak Eucalyptus Putih

Lelaki yang saat ini juga merupakan Dosen Bidang Biologi Farmasi di Prodi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat ini juga menjelaskan, eukaliptus mengandung 49-83% senyawa 1,8-cineole (eucalyptol). Sisanya merupakan senyawa monoterpen yang masuk dalam golongan terpenoid, bersifat sebagai minyak atsiri (mudah menguap).

"Manfaat yang sudah dibuktikan secara ilmiah yaitu antibakteri, antivirus, antiasma, hidung tersumbat dan rhinitis. Penggunaannya juga tidak boleh berlebihan," jelasnya lagi.
Kendati demikian, Ikhwan menekankan, pencegahan COVID-19 paling ampuh adalah lewat protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun.

Ikhwan berharap, masyarakat menyikapi bijak kontroversi kalung ini. "Mudah-mudahan tidak sampai terjadi kasus orang meminum minyak eukaliptus," tuntasnya.

PenulisJumahudin
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm