"Belum sampai akhir tahun 2020 permintaan bibit sudah sekitar 80 ribu. Yang paling banyak permintaan bibit sayuran dan toga. Meliputi, cabai, tomat, terong, okra. Kalau toga, aneka macam, mulai empon-empon," ungkap Herlambang.
Menurutnya, di tengah pandemi saat ini program urban farming sangat cocok diterapkan, khususnya dalam upaya ketahanan pangan.
Karenanya, DKPP Surabaya terus berperan aktif untuk mendorong dan membantu masyarakat dalam mengoptimalkan program ketahanan pangan tersebut.
"Jadi kalau memang masyarakat membutuhkan benih atau bibit-bibit kita dukung itu. Permintaan bisa perorangan atau perkelompok. Kita juga lihat permintaannya (jumlah) bibit dengan kondisi di lapangan," jelasnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Kotamobagu Tingkatkan Penjualan Pot Bunga
Khusus bagi warga Surabaya yang ingin mengajukan bibit tanaman gratis bisa langsung datang ke kantor DKPP.
Namun, kata Herlambang, untuk mendapatkan bibit tanaman itu, warga juga harus melengkapi beberapa persyaratan.
Seperti mengisi formulir identitas dan formulir kesediaan untuk pemeliharaan tanaman. Selain itu, warga juga harus melengkapi dengan foto copy identitas diri
"Itu kalau perorangan atau pengajuan bibit tidak dalam jumlah banyak, misal satu orang dengan lima bibit tanaman. Kalau kelompok atau lembaga bisa mengajukan surat permohonan. Biasanya petugas kami akan melakukan monitoring dahulu, kalau kelompok biasanya lebih dari 100 bibit," pungkasnya.
Baca Juga: Hadirkan Beragam Tanaman Hijau, Nipah Mall Jadi Sumber Oksigen Di Tengah Kota