Makassar, Sonora.ID - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengingatkan sektor perbankan agar sebisa mungkin menghindari dan mencegah tindak korupsi.
Hal itu disampaikan Nurdin saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan Korupsi Sektor Perbankan Wilayah Sulawesi-Selatan-Barat, belum lama ini.
Menurut Nurdin, harus disadari tindak pidana korupsi yang terjadi selama ini, selain merugikan keuangan negara dan perekonomian juga menghambat pertumbuhan dan kelangsungan pembangunan nasional.
Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri Lepas Pasukan Bermotor Peduli Covid 19 di Makassar
"Korupsi masih menjadi akar banyak persoalan di negara kita. Dengan sumber daya alam yang melimpah. Tetapi, masih juga diliputi kesenjangan sosial yang begitu jauh akibat perilaku koruptif dari banyak pihak," kata Nurdin.
Nurdin menuturkan, menjadi tanggungjawab semua pihak untuk menyelesaikan permasalah ini, termasuk di dunia perbankan.
Olehnya itu, lanjutnya, diperlukan strategi fundamental untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Mulai dari nilai-nilai mendasar tentang bahaya kejahatan koruptif kepada masyarakat dan putra-putri penerus bangsa.
Termasuk memaksimalkan sistem tatakelola guna menghadirkan sebuah pemerintahan yang bersih dan melayani. Bahkan pada bangsa yang besar sekalipun, perilaku koruptif ini tidak akan memberikan nuansa yang baik dalam pemerintahan.
"Kami di Sulawesi-Selatan, berupaya mewujudkan upaya tatakelola pemerintahan yang bersih, bebas dari KKN, transparan serta partisipatif. Ini merupakan salah satu dari program nyata pembangunan di Sulsel di tahun 2018-2023," sebutnya.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Ingatkan OPD Agar Profesional Gunakan Anggaran Covid-19
Untuk mewujudkan hal ini, Pemerintah Provinsi Sulsel telah mengandeng Korsupgah KPK, Kejaksaan Tinggi, baik dalam tata kelola aset daerah maupun transparansi perbankan daerah.
Sedangkan Bank Sulselbar sebagai BUMD, telah menggandeng dua institusi ini untuk melakukan pendampingan operasional sebagai komitmen menjalankan good goverment.
Kolaborasi bersama Kejaksaan dan KPK harus mampu menunjukkan kepada penegak hukum bahwa dalam pengelolaan bank harus transparan.
Kolaborasi diharapkan menumbuhkan ekspansi dan pertumbuhan bisnis yang dilakukan oleh Bank Sulselbar dapat menjadi langkah untuk mencegah penyimpangan. Sebab yang terbaik adalah melakukan pencegahan.
"Tentu rakor pencegahan korupsi ini menjadi ajang bersilaturahim, juga ajang saling mengingatkan, mudah-mudah apa yang kita lakukan bermanfaat bagi keberlanjutan pembangunan di Sulselbar," harapnya.