Strategi yang disiapkan dengan menambah posko. Khusus di titik perbatasan Makassar dan kabupaten Gowa, ada 3 posko yang disebar. Diantaranya di jalan Alauddin, Mallengkeri dan jalan Syekh Yusuf.
Titik pemantauan lainnya di Hertasning dan Antang. Selanjutnya di titik BTP dan simpang lima bandara yang merupakan perbatasan Kota Makassar-Maros.
"Kalo di alauddin dulunya 1, kali ini ada 3. Yang lainnya di malengkeri dan syekh yusuf. Begitu juga di simpang lima perbatasan maros, itu ada dua jalur. jadi harus ada penempatan posko disitu. Di barombong cuman satu. Di hertasning juga dua sesuai jalur. Di moncongloe juga satu," ujarnya saat ditemui di Balaikota, belum lama ini.
Mario menambahkan setiap posko ada tim gabungan yang berjaga. Seperti dari petugas Dinas Kesehatan, pihak Kepolisian serta Dishub.
Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri Apresiasi Penanganan Covid-19 di Sulsel
"Itu setiap posko ada tim gabungan yang berjaga. Mereka memeriksa kelengkapan dokumen pengendara yang masuk dan keluar Makassar," ujarnya.
Masyarakat yang akan bepergian, baik yang menuju ataupun ke luar Makassar akan menjalani sejumlah prosedur. Seperti pengecekan suhu tubuh dan pemeriksaan surat keterangan bebas Covid-19.
Dishub juga menyiapkan strategi agar pemeriksaan surat bebas Covid-19 di perbatasan tidak menimbulkan kemacetan.
Mario Said menjelaskan potensi terjadinya kemacetan menjadi deteksi pihaknya.
Langkah antisipasi yang dilakukan dengan menyiapkan posko dengan pelibatan 300 personel.
"Nanti coba dikordinasikan yang pasti macetlah periksa semua. Kami drop ratusan personil. Ada enam titik. Perbatasan satu di dermaga ada cek poin penindakan," tambahnya.
Mario menambahkan, sistem shift diterapkan bagi petugas Dishub yang melakukan penjagaan di perbatasan setiap harinya.
Baca Juga: Kunjungi Makassar, Panglima TNI dan Kapolri Bagikan 10.000 Paket Sembako