Sonora.ID - Keputusan Turki mengalih fungsikan monumen Hagia Sophia menjadi masjid rupanya menuai kecaman keras.
Kecaman tersebut diberikan dibeberapa negara Uni Eropa, termasuk, Amerika Serikat, Yunani hingga Prancis.
Bahkan sejak diumumkannya Hagia Sophia menjadi tempat peribadatan umat muslim di Turki, pemerintah setempat telah mendapatkan surat kritikan serius dari negara-negara tersebut.
Baca Juga: Sosok Penganiyaya Kanit Reskrim Hingga Tewas di Sumbawa Meninggal Dunia di RS
Uni Eropa menyayangkan tindakan ektrim yang dilakukan oleh pemerintah Turki, bahkan apa yang dilakukan oleh pemerintah setempat dapat memicu 'genderang panas'.
Namun, seolah tidak memperdulikan kecaman dan juga kritikan yang didapatkan oleh Turki, pemerintah setempat tetap memutuskan bahwa tanggal 24 Juli Hagia Sophia dapat dijadikan tempat solat berjamaah.
Bahkan kabarkan lantunan ayat suci Al-Quran telah dikumandangkan di dalam monumen Hagia Sophia.
Baca Juga: Bupati Gowa Serahkan 150 Ribu Masker Kepada Walikota Makassar
Tidak hanya itu, pemerintah setempat bahkan akan menutup gambar gambar Yesus, Bunda Maria dan orang-orang kudus Kristen dengan teknologi khusus yang menggunakan teknik pencahayaan, sebagaimana dilaporkan Greek City Times.
Hal tersebut dilakukan saat umat islam melaksanakan solat kelak. Pemerintah Turki menuturkan penutupan gambar Yesus, Bunda Maria dan Orang-orang Kudus dilakukan agar umat islam yang beribadah merasa lebih nyaman dan khusuk.
Ada pun karpet akan digelar di lantai yang menyala untuk menggelapkan ruangan agar gambar-gambar dari ajaran Kristen tidak tampak.
Tidak hanya soal geramnya negara Uni Eropa, rupanya Paus Fransiskus juga merasakan hal yang sama.
Paus Fransiskus menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Turki terhadap alih fungsi monumen Hagia Sophia.
Baca Juga: Batik Tiba-tiba Diklaim Kesenian Milik China, Warganet Murka
Melihat kenyataan seperti penutupan gambar Yesus, Bunda Maria dan Orang-orang Kudus saat umat muslim melaksanakan ibadah di Hagia Sophia membuat Paus Fransiskus merasa sedih.
"Saya memikirkan Istanbul. Saya sedang memikirkan Hagia Sophia. Saya sangat sedih," ujar Paus sebagai reaksi pertama Vatikan terhadap keputusan yang menuai kritik internasional itu.
Melansir Arab News, Surat Kabar Vatikan Osservatore Romano pada Sabtu (11/7/2020) merespons reaksi berbagai negara tentang keputusan Turki yang mengubah monumen Hagia Sophia dari museum kembali menjadi masjid.
Baca Juga: Kasus Sembuh di Denpasar Tercatat 31 Orang, Kasus Positif 37 Orang