Sonora.ID - Senin (13/7/2020) Bursa Efek Indonesia (BEI) memasuki usianya yang ke-28 tahun dalam berkontribusi memajukan industri pasar modal pada khususnya, dan perekonomian Indonesia pada umumnya.
Merayakan 28 tahun swastanisasi, BEI menyelenggarakan acara mengusung konsep semi virtual dan terbatas dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19.
Dalam siaran pers yang diterima Redaksi Sonora Bandung, dikemukakan bahwa di tengah kondisi pandemi Covid-19, salah satu agenda perayaan Hari Ulang Tahun ke-28 BEI adalah penyerahan hasil donasi rekan-rekan karyawan BEI berupa bantuan 1.500 kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 di wilayah Jakarta dan Banten.
Baca Juga: BEI Mulai Perbanyak Sistem Edukasi Online Selama Pandemi Covid-19
Penyerahan donasi secara simbolis tersebut turut disaksikan oleh salah satu Perusahaan Tercatat, yaitu PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, yang telah menyumbangkan 27.780 liter minyak goreng melalui program Pasar Modal Peduli Indonesia.
Bantuan kebutuhan pokok tersebut akan diberikan kepada beberapa pihak yang akan membantu pendistribusian bantuan tersebut ke masyarakat, yaitu Daarut Tauhiid Peduli Jakarta, Yayasan Ibnu Sina Peduli, LAZISNU Jakarta Pusat, Yayasan Yatim Mandiri Serang, KSPM Galeri Investasi Universitas Pamulang, Pemerintah Provinsi Banten, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Selama 28 tahun perjalanannya, BEI telah mencatatkan sejumlah pencapaian yang membanggakan untuk perkembangan Pasar Modal Indonesia.
Milestone Bursa setelah diprivatisasi pada 13 Juli 1992 adalah diberlakukannya Otomasi Perdagangan dengan Jakarta Automated Trading System (JATS). Kemudian penerapan Remote Trading di pasar modal berhasil diimplementasikan pada 28 Maret 2002.
Baca Juga: IHSG Terus Turun, BEI Tetap Berupaya Menjaga Keteraturan Pasar
Menandai pencapaian berikutnya, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta menjadi BEI. Perkembangan JATS pada 2009 menciptakan milestone berikutnya, yaitu implementasi JATS Next Generation (Next-G). Selain peluncuran eXtensible Business Reporting Language (XBRL) pada 22 Juni 2015, BEI juga mulai mensosialisasikan Kampanye "Yuk Nabung Saham".
Setelah dilakukan Margin Trading Regulation Easing pada 2017 dan Implementasi Penyelesaian Transaksi T+3 ke T+2 pada 2018, selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2017-2019, BEI menerima penghargaan HR Asia Best Companies to Work, dan pada 2019 BEI bergabung dengan Sustainable Stock Exchange.
Baca Juga: Saham Bluechip Anjlok, Investor dan Perbankan Diterpa Kekhawatiran
Selain itu, pada tahun yang sama BEI telah menambah papan baru perdagangan, yaitu Papan Akselerasi, meluncurkan Indeks IDX Value 30 dan IDX Growth 30, serta merelaksasi ETF.
Indeks Harga Saham Gabungan pada tahun ini mengalami perubahan sebesar 20,13 persen pada level 5.031 sampai dengan 10 Juli 2020 yang lalu.
Meskipun demikian, aktivitas perdagangan di Bursa terlihat cukup baik, tercermin dari rata-rata nilai transaksi di bulan Juni mencapai Rp 9 triliun.
Memasuki fase new normal, sampai dengan 10 Juli 2020, rata-rata nilai transaksi harian sampai saat ini sebesar Rp 7,65 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari sebesar 7,66 juta saham.
Kemudian, peningkatan dialami oleh frekuensi transaksi harian sebesar 11,23 persen, menempati posisi pertama di ASEAN hingga 521 ribu kali transaksi.
Baca Juga: IPO, Perusahaan Furnitur Asal Medan Ini Tawarkan 375 Juta Saham
Dengan target 46 pencatatan efek baru pada tahun 2020, BEI telah berhasil menorehkan 41 pencatatan efek baru yang terdiri dari 32 pencatatan efek saham, 1 obligasi baru, 7 ETF baru, dan 1 EBA.
Data sampai dengan Juni 2020, jumlah investor telah mengalami peningkatan 18 persen menjadi 2,9 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan Single Investor Identification (SID).
Khusus untuk investor saham, peningkatan telah terjadi sebesar 12 persen menjadi 1,2 juta investor saham.
Semua pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh stakeholders yang tetap memberikan kontribusi dalam memajukan Pasar Modal Indonesia.
Baca Juga: Dukung Cegah Penyebaran Covid-19, Bursa Efek Lakukan Perubahan Jam Perdagangan
Selain membukukan berbagai pencapaian, BEI tidak berhenti mengembangkan program-program baru yang berkontribusi terhadap kemajuan Pasar Modal Indonesia.
Selain implementasi serangkaian program strategis yang ditargetkan untuk rampung pada tahun ini, BEI masih melakukan pengembangan sistem e-IPO, e-Registration tahap II, peluncuran produk derivatif baru dan structured warrant, Implementasi Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) melalui peluncuran ETP Tahap II dan inovasi-inovasi lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap investor dan pendalaman di Pasar Modal Indonesia.
Melalui perayaan sederhana hari ini, BEI berharap untuk terus berkembang menjadi Bursa yang kompetitif dan mampu bersaing dengan bursa-bursa lain di dunia.
Dengan harapan ke depannya, BEI juga semakin kuat, kokoh, serta berkelanjutan untuk menjadi pilar kemajuan perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Corona Datang Ekonomi Indonesia Melemah, Investor Susun Strategi