Sonora.ID - Beberapa power bank (bank baya) dibangun menggunakan baterai Li-ion. Menurut Sony, salah satu produsen sel Li-ion yang paling terkenal, alasan mengapa power bank dan baterai Li pada umumnya meledak mungkin disebabkan oleh partikel logam atom di dalam sel baterai yang berinteraksi dengan bagian lain dari sel.
Melnasir Power Bank Expert, hal ini mungkin disebabkan oleh cacat dalam desainnya atau oleh tekanan eksternal (suhu, dampak, getaran).
Ketika partikel logam mikroskopis berkonsentrasi pada satu lokasi tunggal, korsleting internal ringan berkembang di dalam sel, yang mengarah ke peningkatan self-discharge.
Pada gilirannya, jalur saat ini dihasilkan antara elektroda sel, itulah sebabnya suhu naik dan melemahkan lapisan isolasi. Pada titik ini, terjadi pemadaman listrik, sehingga sel terbakar atau meledak jika suhu berakselerasi dengan cepat.
Baca Juga: Waspada! Simpan Hand Sanitizer di Mobil Bisa Sebabkan Kebakaran
3 alasan umum kenapa power bank bisa meledak
1. Desain dan komponen sirkuit yang buruk
Seperti gadget elektronik lainnya, power bank harus memenuhi standar kualitas tertentu agar dianggap aman.
Sebuah power bank bersertifikat memiliki sirkuit yang diisolasi untuk mencegah hubungan pendek, serta dilengkapi dengan kontrol suhu, kontrol tegangan lebih, dan perlindungan daya, yang memastikannya akan berhenti mengisi daya setelah penuh. Jika bank daya tidak memiliki fitur-fitur ini, kemungkinan ledakan akan meningkat.
2. Kualitas baterai buruk
Mayoritas bank daya di pasar dilengkapi dengan baterai Lithium-ion atau Lithium-Polymer, yang merupakan komponen paling mahal.
Dengan demikian, dalam upaya mengurangi biaya, merek cenderung membeli baterai yang lebih murah atau bahkan daur ulang, yang belum tentu memiliki kualitas terbaik.
Selain fakta bahwa bank daya tidak mungkin memasok kapasitas yang diklaim , masalah sebenarnya terletak pada risiko yang ditimbulkan oleh keselamatan pengguna.
3. Penggunaan yang tidak benar
Sebagian besar pengguna berhati-hati dengan bank daya mereka dan menghindari membiarkan mereka terkena kondisi yang keras, seperti suhu tinggi atau kelembaban.
Baca Juga: Antisipasi Karhutla, Dinas Kehutanan Sumsel Mulai Lakukan Deteksi Dini
Kemudian orang lain lalai dan meninggalkan bank daya mereka di dalam mobil (pengisian atau tidak) selama panas tinggi, di ruang terbatas dan lembab, atau yang paling umum, pengisian sepanjang malam.
Jelas, semua praktik ini dapat menyalakan api, terutama jika bank daya tidak memiliki sistem perlindungan ganda, sehingga mereka harus dihindari sebanyak mungkin.
Faktor kecil lainnya yang dapat menyebabkan ledakan atau kerusakan sel baterai meliputi: