Anggota petugas pemutakhiran data pemilih yang sudah menjalani rapid test, diterjunkan langsung ke rumah-rumah warga.
“Kami juga membekali mereka dengan alat pelindung diri di antaranya face shield, masker, sarung tangan, dan hand sanitizer,” imbuh Maskup.
Ia juga meminta masyarakat Kabupaten Semarang yang sudah memiliki hak pilih untuk dapat menyampaikan data yang akurat, sehingga pelaksanaan Pilkada Kabupaten Semarang 2020 akan semakin baik.
Baca Juga: Dinkes Minta Warga Melapor Jika Dibebankan Biaya Rapid Test di Atas Rp 150 Ribu
Maskup mengaku pihaknya juga merangkul Kepala Desa serta perangkat desa dalam rangka memaksimalkan keakuratan data masyarakat pada saat pelaksanaan coklit berlangsung.
Secara teknis, nantinya anggota PPDP yang terjun ke masyarakat dan mendatangi rumah-rumah warga akan didampingi langsung oleh kades maupun perangkat desa yang juga akan menginformasikan kepada warga untuk mau menyampaikan data yang dibutuhkan di tahapan coklit seakurat mungkin.
“Karena indikator pilkada dinyatakan demokratis apabila masyarakat yang memiliki hak pilih bisa terdata dalam daftar pemilih, serta identitas kependudukannya benar,” tandas Maskup.
Baca Juga: Jelang Pilwakot 2020, KPU Kota Surabaya Lakukan Rapid Test 5.161 Petugas PPID