Semarang, Sonora.ID - Pemerintah Kota Semarang akan menggelar lomba pengelolaan pasar untuk seluruh pasar tradisional di Kota Semarang.
Hal ini sebagai salah satu bentuk dan upaya untuk mendorong para pelaku ekonomi di pasar agar tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi telah memanggil seluruh jajaran kepala pasar dan memberi pengarahan untuk lebih tegas dalam pengawasan protokol kesehatan.
“Kepala pasar kami panggil semua, saya ingatkan lagi supaya lebih tegas. Kami lombakan, pasar-pasar yang kondisinya bersih, menerapkan SOP kesehatan nanti ada juaranya,” ujar Hendi, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Obyek Wisata Lawang Sewu Sudah Mulai Beroperasi untuk Wisatawan
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fravarta Sadman menjelaskan, pihaknya masih akan membahas terkait teknis pelaksanaan lomba bersama dengan organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait.
Wali Kota Semarang memang telah mengumpulkan seluruh kepala pasar, namun saat itu baru diberikan informasi awal kepada seluruh kepala pasar agar mereka mulai bersiap untuk menciptakan pengelolaan pasar yang baik.
“Kemarin baru info awal. Kami akan koordinasi dengan Pak Asisten dan lain-lain untuk persiapan waktu dan teknis lombanya,” ungkap Fravarta, Minggu (12/7/2020).
Baca Juga: PKM di Semarang Diperpanjang, Ini Tips Hadapi The New Normal di Tengah Pandemi
Menurut Fravarta, hal-hal yang akan menjadi pertimbangan dalam penilaian antara lain kebersihan pasar, penerapan protokol kesehatan, dan ketertiban pasar.
Pihaknya juga akan menilai kreativitas para pengelola pasar dalam mewujudkan pasar yang sehat dan tertib.
“Mulai dari sekarang harus menunjukkan ke arah pasar yang lebih baik, bersih, tertib dan sehat. Bagaimana kreativitas masing-masing pengelola tentu bagian dari yang akan dinilai,” tambahnya.
Ia berharap, dengan adanya perlombaan ini dapat memicu semangat baik dari pihak pedagang maupun pembeli agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan saat berada di pasar.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Semarang Meningkat, Tambah Lagi Klaster Pasar Jatingaleh
Sejauh ini sudah ada sepuluh pasar tradisional yang sempat ditutup sementara karena menjadi klaster penularan Covid-19. Sepuluh pasar tersebut antara lain
Pasar Kobong, Karimata, Rasamala, Prembaen, Karangayu, Mangkang, Wonodri, Meteseh, Gayamsari dan Jatingaleh.
Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama meminta agar petugas pasar rutin berkeliling setiap beberapa jam sekali untuk mengingatkan para pedagang. Hal ini sebagai upaya untuk mendisiplinkan para pedagang maupun pengunjung pasar.
“Saya harap petugas pasar selalu rajin mengingatkan pedagang maupun pembeli untuk selalu menaati protokol kesehatan,” terangnya.
Baca Juga: Parkir Motor Sembarangan Siap-siap Ditindak Dishub Kota Semarang