Arkam menambahkan partai penentu masih bisa merubah arah usungan hingga membuat bakal calon batal melaju.
"Perebutan partai masih bisa terjadi. Apalagi partai politik masih mencari paslon yang tepat dan paslon juga mencari partai yang tepat. Jika ada partai yang tidak tidak bertahan di figur masing-masing, kontestasi pasti akan seru. Saya melihat pertarungan kali ini hanya ada 3 paslon," Ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Senada disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Firdaus Muhammad.
Baca Juga: Harus Siap Siaga untuk Sukseskan Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2020
Dia mengatakan, para kandidat yang maju di Pilkada Makassar saat ini belum benar-benar aman untuk mendapatkan tiket dari partai politik sehingga sangat berpotensi membajak partai di detik-detik terakhir pendaftaran.
"Potensi membajak partai di detik-detik terakhir sangat memungkinkan terjadi," katanya.
Menurut dia, kendati sudah ada beberapa bakal pasangan calon (paslon) yang mendapatkan usungan parpol, tidak membuat parpol menolak bermanuver, sebab peta politik di Makassar masih sangat cair.
Baca Juga: Walau Tidak Menyelenggarakan Pilkada, Bawaslu Pusat Kunjungi Bawaslu Gianyar