Selain itu, dampak kenaikan harga emas perhiasan sebagai pengaruh dari kenaikan harga emas di pasar internasional dan fluktuasi nilai tukar rupiah.
Namun demikian, adanya wabah pandemi COVID-19 turut mempengaruhi penurunan konsumsi masyarakat yang berdampak terhadap rendahnya inflasi sepanjang triwulan II 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara rata-rata inflasi yang terjadi pada triwulan II 2020 masih lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2020.
Baca Juga: Gubernur BI: Kami Perkirakan Inflasi Bulan Mei sangat Rendah, hingga 0,09 Persen
Hal ini didorong oleh peningkatan tarif angkutan udara dan adanya gangguan pasokan komoditas bahan makanan seperti bawang merah, daging ayam ras, dan sayur-sayuran.
“Pengendalian inflasi di Kota Balikpapan menghadapi tantangan yang tidak ringan, mengingat adanya kendala yang bersifat struktural seperti terbatasnya lahan pertanian yang menyebabkan ketergantungan pasokan dari daerah lain. Di sisi lain tantangan non struktural seperti masih minimnya kuantitas dan kualitas data terkait pangan ditambah wabah pandemi COVID-19, menyebabkan terjadinya ketidakpastian harga sejumlah komoditas,” demikian ungkap Bimo.
Pada semester II-2020 ini, TPID Kota Balikpapan mencermati adanya beberapa risiko inflasi yang bersumber dari peningkatan permintaan pada momen Hari Raya Idul Adha (Juli), perayaan Natal dan Tahun Baru di penghujung tahun 2020.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Sulsel Catat Angka Inflasi hingga 2,96 Persen