Makassar, Sonora.ID - Lonjakan tagihan listrik yang terjadi beberapa bulan yang lalu masih menimbulkan tanda tanya.
Hal itu banyak dikeluhkan masyarakat, dimana bersamaan saat penerapan kerja dari rumah atau work from home (WFH).
Merespon keluhan tersebut, General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar), Ismail Deu menegaskan, tidak ada kenaikan tarif dasar listrik.
Baca Juga: Wagub Sulsel Tinjau Lutra di Tengah Banjir dan Jalanan Berlumpur
"Sebenarnya tidak ada kenaikan tarif listrik, perlu diingat tarif itu tidak pernah naik sejak tahun 2017 sampai saat ini," ujarnya dalam siaran talkshow bersama SmartFM Makassar belum lama ini.
Adapun besaran tarif yang berlaku saat ini sebagai berikut:
- Tarif untuk tegangan rendah sebesar Rp 1.467/kWh
- Tarif untuk R-1/900 VA RTM sebesar Rp 1.352/kWh
- Tarif untuk tegangan menengah sebesar Rp 1.115/kWh
- Tarif untuk tegangan tinggi sebesar Rp 997/kWh
Baca Juga: Chef Arnold Serang PLN Karena Tagihan Listrik Membengkak 4 Kali Lipat, Begini Tanggapan PLN
Menurut Ismail, tanpa disadari konsumsi listrik selama bekerja di rumah akan meningkat dari pemakaian biasanya hingga menyebabkan lonjakan tagihan.
"Pada kondisi saat kita bekerja dari rumah, memang ada kita sebagian tidak menyadari terjadi lonjakan pemakaian listrik," tambahnya.
Ismail membagikan beberapa tips yang dapat dilakukan di rumah agar pembayaran tagihan listrik tidak membengkak.
Baca Juga: Siapa Sangka Meletakkan Selembar Kertas di Pintu Kulkas Akan Mendapatkan Hal 'Ajaib' Ini
Salah satu cara paling mudah untuk menghemat listrik adalah mengurangi pemakaian alat yang menyedot banyak listrik.
"Beban yang paling banyak itu pemanas dan pendingin. Pemanas itu seperti rice cooker, dispenser, kompor listrik, setrika. Termasuk pendingin yaitu AC, kipas angin. Alat ini banyak menyedot listrik," ungkapnya.
Ismail menambahkan, apabila hal tersebut diperhatikan betul pemakaiannya, maka tagihan listrik tidak akan membengkak.
"Kami ingin hal seperti itu bisa membantu, agar tidak terlalu mahal membayar listriknya. Mari bijak menggunakan listrik," jelasnya.
Baca Juga: Cadangan Kelistrikan Bali Saat Ini Hanya Sebesar 0,77 Persen