Luwu Utara, Sonora.ID - Banjir bandang yang terjadi Luwu Utara (Lutra) merendam enam kecamatan di Lutra membuat sebagian ruas jalan trans Sulawesi tertutup material lumpur. Kondisi terparah dengan lumpur setinggi lebih dari satu meter terjadi di wilayah Radda dan Masamba.
Pemerintah melakukan pembukaan ruas jalan yang tertutup lumpur mengunakan alat berat untuk membersihkan lumpur dari akses utama yang menghubungkan Luwu Utara dengan daerah lain.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi banjir dan longsor menyebutkan, ada tiga priorotas utama penanganan pasca banjir Luwu Utara. Pertama yakni memperbaiki akses jalan. Kedua, relokasi warga terdampak dan ketiga pembenahan tanggul dan normalisasi sungai.
Baca Juga: Lancarkan Distribusi Logistik, Pemkab Luwu Utara Buka Akses Terisolir
"Prioritas membersihakan konektivitas ini. Saya beri waktu sampai hari Minggu sudah harus bersih. Di tiga tempat ini, yakni di Sungai Rongkong, Sungai Randa dan Sungai Masamba ini," kata Basuki di Masamba, Lutra, kemarin.
Tanggul juga akan dibuat, sebab air sungai meluap ke kota ini. Warga yang tinggal di bantaran sungai akan direlokasi dan siapkan rumah hunian tetapnya.
Basuki juga menuturkan, pihaknya akan melakukan normalisasi sungai karena dasar sungai naik bahkan ketebelannya mencapai delapan meter.
Kementerian PUPR melalui BBWS Pompengan Jeneberang menambah alat berat guna mempercepat penanganan darurat banjir bandang. Tambahan alat berat dikerahkan ke Desa Radda yang terdampak paling parah.
Banjir bandang pada Senin (13/7) malam lalu disebabkan luapan air Sungai Masamba menyusul hujan berintensitas sangat tinggi di hulu sungai. Luapan air sungai tersebut membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah mengerahkan 3 excavator, 1 dozer, dan 2 dump truck. Selain itu ada pula 4 excavator dari instansi setempat yang membantu proses penanganan darurat.
Baca Juga: Setelah Dianugerahi Gelar Kehormatan, Menteri PUPR Nge-drum sambil Pakai Toga
Penanganan darurat juga dilakukan Kementerian PUPR dengan membangun tanggul karung pasir mencegah kembalinya meluap air sungai, serta menyediakan fasilitas air bersih, sanitasi, dan bantuan sembako bagi pengungsi.
Sedangkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menambahkan,langkah awal yang dilakukan pasca banjir, pertama mencari keluarga yang belum ditemukan. Kedua, memastikan logistik tersedia, seperti air bersih. Ketiga yang harus dipulihkan, yakni jaringan listrik dan jaringan komunikasi.
Bersama Kapolda, Pangdam dan Kajati, ia datang untuk memberikan support kepada bupati dan pemerintah setempat agar dapat berkonsentrasi menyelamatkan warga dan menyelesaikan kondisi ini dengan cepat.
"Dan Bapak Presiden juga sudah menyampaikan rasa prihatinnya dengan kondisi ini. Dan beliau langsung memerintahkan Panglima TNI, terus Menteri PUPR, kepala BNPB untuk betul-betul bersatu datang ke Luwu Utara untuk menyelesaikan berbagai hal," pungkas Nurdin.