Kurva Naik Turun, Wali Kota Semarang Maksimalkan Prioritas APBD untuk Tangani Covid-19

17 Juli 2020 14:05 WIB
Rapid test atau test masal guna mencegah penyebaran Covid-19 dilakukan di Bandara New Ahmad Yani Semarang
Rapid test atau test masal guna mencegah penyebaran Covid-19 dilakukan di Bandara New Ahmad Yani Semarang ( )

Semarang, Sonora.ID - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengaku jika kurva kasus Covid-19 di Kota Semarang masih naik turun membentuk layaknya huruf W. Kota Semarang sendiri saat ini masih masuk dalam zona merah Covid-19.

Hendi menjelaskan, naik-turunnya kasus Covid-19 di Semarang salah satunya dipengaruhi oleh jumlah pasien sembuh dan juga hasil tes massal yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang.

“Jumlahnya masih belum landai tapi juga nggak naik, jadi situasinya nih stagnan kaya huruf W naik turun-naik turun tergantung jumlah yang sembuh dan jumlah yang hasil tracing dari teman-teman DKK,” ujarnya, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Gelar Lomba Pengelolaan Pasar Tradisional, Pemkot Semarang Genjot Penerapan Protokol Kesehatan

Terkait dengan klaster penyebaran, Hendi menjelaskan jika masih dilakukan tindakan, salah satunya pada klaster perusahaan. Dalam klaster tersebut ada yang masih menjalani isolasi dan ada juga yang sudah sembuh.

“Klaster perusahaan sudah terus dilakukan upaya-upaya karantina baik secara mandiri maupun di rumah dinas dan diklat. Sebagian besar juga sudah kembali sehat sudah tidak positif tapi masih ada yang perlu penyembuhan. Persoalan Covid ini menjadi prioritas APBD Kota Semarang, termasuk berpikir, bertindak dan juga berupaya,” terang Hendi.

Sebelumnya, Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah memaparkan, 10 kota/kabupaten di Indonesia memiliki laju insiden terbanyak kasus penularan Covid-19 di Indonesia, sementara Kota Semarang sendiri menjadi urutan ke-10 dengan nilai insiden penularan 175,29 kasus per 100.000 penduduk. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga menyebut Kota Semarang masih masuk dalam zona merah Corona.

Hal tersebut dinilai Hendi menjadi kewaspadaan masyarakat Kota Semarang. Ia juga berharap, seluruh lapisan masyarakat dapat bekerja sama mulai dari pemerintah dan warga untuk saling menjaga.

“Menjadi sebuah kewaspadaan kita terutama masa-masa pandemi ini. Harapannya tentu saja semuanya harus bergerak bersama. Bertindak jangan hanya pemerintah tapi masyarakatnya juga saling menjaga. Tidak usah saling ngelokke (tegur), tapi apa yang sudah kamu lakukan untuk bisa menekan angka Covid ini, syukur-syukur bisa mengajak sedulur, syukur-syukur bisa mengajak lingkungan terdekat, nanti kita berkolaborasi bersama,” pungkas Hendi.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm