BPS juga mencatat pada bulan Maret 2020, nilai lndeks Kedalaman Kemiskinan untuk perkotaan 0,694 sementara di daerah perdesaan mencapai 2,168.
Sementara nilai Indeks Keparahan Kemiskinan untuk perkotaan 0.157 sementara daerah perdesaan mencapai 0,568.
Data tersebut mengindikasikan, rata-rata pendapatan dan ketimpangan kemiskinan di daerah perkotaan Iebih baik daripada perdesaan.
Diketahui, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar untuk mengukur kemiskinan.
Dalam pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri Lepas Pasukan Bermotor Peduli Covid 19 di Makassar
Adapun, metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan, yang terdlri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan. Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah
Garis Kemiskinan Makanan merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita perhari.
Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang kacangan, buah buahan, minyak dan lemak, dan lainnya).
Sedangkan, Garis Kemiskinan Bukan Makanan adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 komoditi di perdesaan.
Baca Juga: Lancarkan Distribusi Logistik, Pemkab Luwu Utara Buka Akses Terisolir