Makassar, Sonora.ID - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 96,57 poin atau terjadi penurunan sebesar 0,08 persen pada Juni 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan kenaikan NTP terjadi karena indeks yang diterima petani lebih kecil dibanding yang dibayar petani.
Rinciannya, indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,17 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen.
Berdasarkan hasil pemantauan harga di pedesaan, indeks yang diterima petani mengalami penurunan pada dua subsektor. Penurunan indeks terbesar terjadi pada Subsektor tanaman perkebunan rakyat yaitu turun sebesar 1,19 persen.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kepala BPS: Penduduk Miskin Naik 1,63 Juta
Sedangkan Indeks yang dibayar petani, mengalami kenaikan pada semua subsektor. Dengan kenaikan terbesar terjadi pada subbsektor tanaman pangan yaitu naik sebesar 0,30 persen.
"Terjadi penurunan NTP Sulsel pada posisi Juni 2020 sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan Mei yang mencapai 96,65 persen. Secara umum, NTP dibentuk dari indeks perkembangan yang diperoleh petani dan indeks yang dibayar mengalami peningkatan," ujarnya saat video konferensi, belum lama ini.
Data BPS merincikan secara sub sektor. Di antaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid 19, Orang Miskin di Sulsel Naik jadi 776 ribu orang
1) Subsektor Tanaman Pangan pada Juni 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen dari bulan sebelumnya. Kenaikan NTP pada subsektor ini terjadi karena kenaikan indeks yang diterima petani. lebih besar dibandingkan kenaikan indeks yang dibavar petani.
2) Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Tanaman Hortikultura pada Bulan Juni 2020 mengalami penurunan sebesar 1,06 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Penyebabnya, Indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,94 persen, sedangkan Indeks yang dibayar petani mengalami kenalkan sebesar 0,12 persen. Penurunan indeks yang diterima petani disebabkan turunnya indeks pada kelompok sayursayuran dan tanaman obak-obatan.
3) NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalaml penurunan sebesar 1,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Hunian Sementara Bagi Pengungsi Banjir Bandang
Penyebabnya Indeks yg diterima petani (it) mengalami penurunan sebesar 1,19 persen, sedangkan Indeks yang dibayar petani (ib) mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen.
4) Subsektor Peternakan mengalami kenaikan sebesar 0,69 persen dibandingkan dengan NTPT Bulan Mei 2020. Indeks yang diterima petani (it) mengalami kenaikan sebesar 0,70 persen. Sedangkan indeks yang dibayar petani (ib) mengalami kenaikan sebesar 0,005 persen. Kenaikan indeks yang diterima petani (it) disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok unggas, yaitu sebesar 3,42 persen. Pada indeks yang
5) Nilai Tukar Petani subsektor Perikanan pada Bulan Juni 2020 mengalami kenaikan sebesar 1,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penyebabnya Indeks yang diterima petani (it) mengalaml kenaikan sebesar 1,33 persen, sedangkan Indeks yang dibayar petani (ib) mengalami kenaikan sebesar
NTP diketahui menjadi salah satu indikator melihat tingkat daya beli petani di pedesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif makin kuat pula tingkat daya beli petani.
Baca Juga: Penanaman Modal Dalam Negeri Balikpapan Naik Signifikan Tahun 2019