"Awalnya si istri melakukan karena takut pada suaminya, karena suaminya sering main tangan," ujar Hijrah.
Bahkan menurut penuturan sang istri, saat pertama kali dirinya melayani NR sang suami HS yang melepaskan bajunya dan memegangi dirinya agar tak kabur.
Tidak hanya sekali, kejadian ini ternyata dilakukan oleh HS berkali-kali. Setiap dirinya tidak ada uang, HS selalu pergi ke NR dan kemudian menawarkan tubuh istrinya sebagai jaminan.
"Suaminya keenakan, setiap tidak ada uang, tawarkan istri pada tetangga," ujar dia.
Akhirnya, korban, HS dan NR dikumpulkan di rumah wali jorong (dusun) setempat pada awal Juli 2020.
Baca Juga: Gandeng Berbagai Pihak, Pemerintah Bentuk Sinergi dalam Digitalisasi UMKM di Tengah Pandemi
Di hadapan wali jorong dan pemuda adat setempat, mereka mengakui telah melakukan perbuatan itu.
"Mereka mengakui kalau ini sudah berulang kali dilakukan," ujarnya.
Kini yang menjadi persoalan, kata Hijrah, sang istri dibawa kabur oleh suaminya.
"Dikhawatirkan, untuk biaya hidup, dia (sang istro) akan kembali dijajakan oleh HS," ujarnya.
"Ayah korban sedih. Dia tak tahu anaknya dibawa ke mana," sambung Hijrah.
Ayah korban sudah mendatangi kantor polisi setempat, untuk melaporkan kejadian ini.
Kini HS dan korban tengah dalam pencarian aparat kepolisian, bahkan menurut informasi yang didapatkan oleh ayah korban, kepolisian telah mengantongi data dan informasi HS dan sang istri.
Baca Juga: Antisipasi Penyusup, Polresta Banjarmasin Kerahkan Ratusan Personel