Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, Isaac Sidr berencana akan mencari mesin pencarian lain selain Google, seperti yang ada di Rusia dan China misalnya.
Sidr menilai tindakan Apple dan Google itu membuat bias wilayah pendudukan Israel.
Palestina juga akan menekan kedua perusahaan itu dengan membatasi penggunanya di sejumlah perusahaan Palestina.
Diketahui, jika Palestina telah diakui oleh PBB sebagai negara yang telah merdeka dan diakui pula oleh 136 anggotanya.
Hanya saja Amerika Serikat yang juga rumah dari Google dan Apple tak merestuinya.
Baca Juga: Badan Kerja Sama Antar Parlemen Menentang Aneksasi Israel Terhadap Palestina
Masalah ini bukan pertama kali Google dituduh menghapus nama Palestina dari layanan peta populernya.
Pada 2016, sebuah petisi change.org mengklaim semua kata yang berhubungan dengan Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel.
Hingga artikel ini dirilis, Senin (20/7/2020) wilayah Palestina di Google Maps tak dicantumkan.
Ketika mengetik Palestine, muncul keterangan negara Palestina namun tak terlihat wilayahnya dalam peta.
Baca Juga: Pemain Asing PSIS Semarang Keturunan Palestina Ini Tak Masalah Gajinya Dipotong 75% karena Corona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Palestina Ancam Google dan Apple Setelah Wilayahnya Dihapus.