Banjarmasin, Sonora.ID - Meskipun sudah ada enam kelurahan di Kota Banjarmasin yang dinyatakan sebagai zona hijau penyebaran CoVID-19, akan tetapi Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, enggan buru-buru mengizinkan pelajar kembali belajar secara tatap muka.
"Kami tetap tidak merekomendasikan dahulu anak-anak untuk sekolah, sampai benar-benar hijau dan kita benar-benar bisa mengendalikan. Ini demi masa depan anak-anak kita juga," ujar Ibnu kepada Smart FM Banjarmasin, di Balaikota Banjarmasin, Selasa (21/7/2020) siang.
Ibnu menambahkan, siswa harus tetap menjalani metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena belum ada jaminan pasti bahwa CoVID-19 tidak akan menyebar di daerah zona hijau.
Baca Juga: Akhirnya, 6 Kelurahan di Kota Banjarmasin Berubah Jadi Zona Hijau
Dicontohkannya, bahwa beberapa kota di Indonesia yang sudah dinyatakan zona hijau justru banyak yang kembali menjadi zona merah.
Terlebih menurutnya batasan antar kelurahan satu dengan kelurahan lainnya di Banjarmasin bisa dibilang hampir tidak ada batasan.
"Kasus banyak yang terjadi di beberapa kota di Indonesia. Sudah ditetapkan zona hijau tapi karena adanya hilir mudik keluar masuk orang, kemudian ada satu yang kena akhirnya jadi kuning lagi dan jadi merah lagi, kami tidak ingin itu terjadi," tambahnya lagi.
Ibnu juga mewanti-wanti agar warga di enam kelurahan tersebut tidak terlalu berlebihan, karena ditakutkan jika lengah maka akan kembali menjadi zona merah.
"Kami berharap Kampung Tangguh dan PSBK tetap dijalankan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, selang beberapa hari kedatangan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, beberapa kelurahan di Kota Banjarmasin berubah menjadi zona hijau dari penyebaran CoVID-19.
Keenam kelurahan itu antara lain, Kelurahan Alalak Tengah, Belitung Utara, Kertak Baru Ulu, Kertak Baru Ilir, Mawar dan Kelayan Luar.
Namun perubahan 'mendadak' zona hijau itu ditegaskan Ibnu tak ada hubungannya dengan kedatangan menteri, seperti yang diduga banyak kalangan.