Padahal hal tersebut dapat menggangu organ reproduksinya, karena perempuan mengandalkan lemak yang dipakai sebagai sumber hormon estrogen sehingga bisa menjadi perempuan yang subur, baik dan menghasilkan generasi unggul dimasa depan.
Terdapat pula gangguan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) yaitu gangguan hormon yang terjadi pada perempuan, hal tersebut dapat menyebabkan anovulasi yaitu dimana kondisi sel telur yang banyak tetapi kecil-kecil dan tidak ada yang bisa menetas atau tidak dilepaskan oleh indung telur (ovarium), hal ini juga bisa menyebabkan perempuan tidak dapat menstruasi dan kelebihan hormon androgen yang menyebabkan tumbuhnya rambut dimana-dimana, banyak berjerawat.
Selain itu, walaupun remaja perempuan sudah mengalami menstruasi akan tetapi belum siap untuk reproduksi, karena dengan menstruasi maka fisiknya saja yang tumbuh mulai dari payudara membesar, rambut kemaluan dan ketiak menumbuh, rahim berkembang, tulang masih memanjang” jelas Hasto pada kegiatan Webinar Kesehatan Reproduksi Anak Remaja Raih Peluang Bonus Demografi melalui media daring Zoom (21/07/2020).
Baca Juga: Terbangun Jam 3 Pagi dan Seolah Diganggu Jin? Ternyata Ini Penjelasan Ilmiahnya
Hasto melanjutkan “Organ reproduksi perempuan sangat rentan dibandingkan dengan laki-laki karena mulai dari vagina, rahim sampai ke tuba faloppi merupakan saluran yang saling berhubungan dan tidak bersekat sama sekali sampai menuju ke rongga perut, kalau ada bakteri dari luar vagina yang masuk, maka akan terus bisa masuk sampai ke rongga perut yang menyebabkan infeksi yang serius.
Hal tersebut pun yang menyebabkan tidak bolehnya berhubungan seksual pada saat menstruasi karena, darah dari menstruasi keluar dari rongga rahim dan jika belum bersih maka darah menstruasi bisa terdorong sampai ke rongga perut dan menyebabkan bakteri masuk dan infeksi didalam perut atau menimbulkan penyakit” terangnya
Selain berkembang secara fisik, masa remaja juga mengalami perkembangan psikis.
Baca Juga: Terbangun Jam 3 Pagi dan Seolah Diganggu Jin? Ternyata Ini Penjelasan Ilmiahnya
Pada masa remaja ini rencana kehidupan sedang dirancang walaupun tumbuh secara fisik tapi psikis masih pada tahap perkembangan, fungsi otak untuk berpikir dan mengambil keputusan masih membutuhkan pendampingan.
Psikolog Alzena Masykouri, S.Psi., M.Psi menuturkan bahwa “Pada masa remaja merupakan masa dimana untuk membentuk kepribadian dan identitas diri, seorang remaja mau dikenal sebagai apa dan seperti apa.
Karena terdapat unsur hormon yang masih berkembang, remaja akan mengalami kesulitan untuk mengelola emosi mereka, salah satu cara untuk dapat mengelola emosi ialah dengan latihan fisik karena sangat penting untuk bergerak agar fungsi otak dan tubuh bisa optimal.
Baca Juga: Berikut Ini 5 Cara Memudarkan Garis-garis Halus Pada Kulit Bagian Mata