Sonora.ID - Penelitian baru menunjukkan bahwa pasien Covid-19 dapat mengembangkan ruam hanya 12 hari setelah menunjukkan gejala virus corona lainnya.
Para ahli di Spanyol memeriksa mulut 21 pasien Covid-19 yang memiliki ruam pada kulit mereka untuk melihat apakah mereka menderita enanthem (lesi rongga mulut) atau ruam di dalam tubuh pada selaput lendir.
Selaput lendir garis banyak saluran dalam tubuh dan ditemukan di mulut, hidung, kelopak mata dan paru-paru.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Ahli Ungkap Kepekaan Cahaya Bisa Jadi Gejala Covid-19
Peneliti menemukan 29 persen pasien Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Roman y Cajal di Madrid, Spanyol memiliki beberapa bentuk enanthem di mulut mereka.
Ini sementara sekitar 83 persen pasien memiliki bintik-bintik kecil ungu, merah, atau coklat di rongga mulut mereka.
Dalam sebuah laporan, para peneliti mengatakan terlepas dari meningkatnya laporan ruam kulit pada pasien dengan Covid-19, menegakkan diagnosis etiologis merupakan tantangan.
“Namun, kehadiran enanthem adalah petunjuk kuat yang menyarankan etiologi virus daripada reaksi obat, terutama ketika pola petekie diamati," tulis laporan tersebut sesuai dikutip dari The Sun, Rabu (22/7/2020).
Ini bukan pertama kalinya ruam kulit terlihat pada pasien virus corona.
Sebuah studi Italia sebelumnya menemukan manifestasi kulit pada 18 pasien, yang digambarkan memiliki gejala "cacar air".
NHS England saat ini mencantumkan tiga gejala utama virus corona.
Ini termasuk batuk persisten baru, suhu tinggi dan kehilangan rasa atau bau.
Para ahli telah menyerukan gejala lain seperti sakit kepala ditambahkan ke daftar karena semakin banyak pasien mengklaim mereka mengalami gejala yang NHS belum terdaftar.
Para ahli mengatakan bahwa dibutuhkan waktu antara lima dan 11 hari bagi orang untuk menunjukkan gejala penyakit pernapasan.
Baca Juga: Diprediksi Jadi Pandemi, Ini Gejala Flu Babi G4 yang Muncul di China
Ini sementara yang lain mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Para ilmuwan mengungkapkan pekan lalu bahwa sebenarnya ada enam jenis virus corona yang berbeda.
Namun tidak satu pun dari enam kategori utama yang diidentifikasi oleh para peneliti di King's College London termasuk ruam mulut.
Meskipun demikian, para peneliti The King's College mengatakan mereka juga baru-baru ini mengidentifikasi ruam kulit sebagai gejala utama lainnya.
Mereka mengatakan bahwa pasien yang menderita paling parah dari coronavirus memiliki sejumlah gejala.
Ini termasuk sakit kepala , kehilangan bau, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot, sesak napas, diare dan sakit perut.