Sonora.ID - Mengkonsumsi sayur dalam makanan sehari-hari sangat dianjurkan untuk bisa melengkapi kebutuhan gizi harian kita.
Namun di satu sisi, memasak sayur dalam hidangan sehari-hari memerlukan waktu khusus, mulai dari membersihkan sayur, memotong sampai mengolah bumbu hingga proses memasaknya.
Baca Juga: Green Lifestyle Family, Membangun Budaya Ramah Lingkungan Dimulai dari Keluarga
Nah kalau berbicara proses membersihkan sayur dan buah kadang kita nggak mau repot kan?
Pada saat memotong sayur, ada bagian yang kita ambil, ada juga bagian yang harus kita buang misalnya bagian kulit sayur, daun yang sudah layu, biji, bagian batang yang menyatu dengan akar harus kita sisihkan.
Untuk membuat pekerjaan kita lebih mudah, biasanya kita membuang bagian sayur yang tidak digunakan dengan menyatukannya bersama sampah yang lain. Hal itu juga bermaksud menghemat tempat kan?
Cara ini akan mempersulit para petugas sampah untuk memilah sampah kita, menjadi sampah organik, dan anorganik.
Saat ini ada cara lain yang bisa kita lakukan di rumah dengan mengolah sampah organik menjadi zat Eco Enzyme yang sangat bermanfaat untuk kehidupan kita sehari hari.
Apa itu eco-enzyme?
Eco enzyme atau garbage enzyme adalah cairan hasil fermentasi sampah organik yang memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai pembersih lantai, pembersih sayur dan buah, penangkal serangga dan penyubur tanaman.
Khasiat eco enzyme sebagai desinfektan disebabkan oleh kandungan alkohol dan/atau asam asetat yang terdapat dalam cairan tersebut.
Alkohol dan/atau asam asetat dihasilkan dari proses metabolisme bakteri yang secara alami terdapat dalam sisa buah dan sayur.
Baca Juga: Simpan Apel dan Jeruk di Wadah yang Sama, Ternyata Bisa Timbulkan Hal yang Tak Diinginkan ini
Proses metabolisme anaerobik, atau disebut juga fermentasi, merupakan upaya bakteri untuk memperoleh energi dari karbohidrat dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen) dan dengan produk sampingan (byproduct) berupa alkohol atau asam asetat (tergantung jenis mikroorganisme).
Fungi dan beberapa jenis bakteri menghasilkan alkohol dalam proses fermentasi, sedangkan kebanyakan bakteri menghasilkan asam asetat.
Proses fermentasi ini merupakan hasil dari aktivitas enzim yang terkandung dalam bakteri atau fungi.
Dalam proses pembuatan eco enzyme, antara alkohol, asam asetat, atau keduanya dapat dihasilkan, tergantung jenis mikroorganisme yang terdapat pada sampah organik. Kedua zat tersebut memiliki khasiat desinfektan.
Teknik pengubahan sampah organik menjadi eco enzyme berperan penting dalam mengurangi banyaknya sampah organik yang berakhir di TPA.
Berikut mengenal Eco Enzyme bersama Komunitas Eco Enzym Makassar dalam perbincangan di Senin Inspirasi