Makassar, Sonora.ID - Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin mengambil sikap hati-hati dalam menghadapi wabah virus corona.
Pernikahan yang melibatkan banyak orang belum dibolehkan hingga saat ini. Tujuannya untuk menjaga potensi terjadinya penularan Covid-19.
Seperti disampaikan saat menerima audiensi pengelola hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan, Rabu 22 Juli 2020.
Dalam kesempatan itu, Rudy mengatakan potensi penularan di pesta pernikahan masih cukup besar, khususnya saat terjadinya interaksi ketika makan yang otomatis tidak menggunakan masker.
Baca Juga: Ahli Temukan Ruam di Mulut Bisa Jadi Gejala Terinfeksi Virus Corona
Terlebih, jika ada suara musik, sehingga jarak interaksi akan semakin dekat.
“Potensi transmisi virus itu masih besar di acara pesta pernikahan, dan pelaksanaan protokol kesehatannya masih cukup sulit. Contoh misalnya untuk jaga jarak, pasti sulit apalagi saat makan tidak mungkin pakai masker. Kita ingin menggerakkan sektor ekonomi, namun kita juga tidak ingin seperti saat PSBB terakhir, terjadi penurunan kurva, namun kemudian naik lagi karena ada pelonggaran. Kita tidak ingin ada second wive, karena potensi kenaikannnya penyebaran virusnya akan jauh lebih besar” lanjut Rudy.
Menanggapi grafik penularan virus Covid-19 di Makassar, Rudy mengklaim angkanya terus menurun.
“Kemarin kita rapat dengan tim Epidemiologi, dan terlihat Angka reproduksi efektif (Rt) Corona di Makassar sejak beberapa hari terakhir berada di angka 0,9. Ini yang di jaga agar kita tidak lengah. Di masa transisi ini, justru harus lebih di perketat, baik penggunaan masker, jaga jarak maupun kebiasaan cuci tangan. Ini harus menjadi kebiasaan ditengah warga sebelum masuk ke fase New Normal” lanjutnya.
Kedatangan Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga bersama sejumlah pengelola hotel bertujuan untuk meminta diterapkan New Normal, termasuk pelaksanaan event yang melibatkan orang dalam skala besar.
Ditemui usai melakukan audiensi, Anggiat ogah berkomentar dan memilih menjauhi awak media.
Pj Walikota meminta pihak hotel di Makassar untuk bersabar dan melihat perkembangan angka penyebaran virus kedepan.
Baca Juga: Ratusan Mitra Demo di Makassar, ini jawaban Gojek
Sementara, Kadis Pariwisata Makassar Rusmayani mengatakan, ditundanya permintaan pihak PHRI karena pengalaman saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lalu yang pemerintah kecolongan.
"PSBB kemarin kita itu sudah bagus, karena kita terlena pengawasannya, jadi naik lagi. Jadi pak wali (Prof Rudy) tidak mau lagi seperti itu," katanya.
Dia menambahkan, saat ini izin operasi perhotelan dan restoran sudah dibuka. Meski demikian, pemerintah tetap mewajibkan penerapan protokol kesehatan covid-19.
"Sebenarnya untuk restoran, penyewaan kamar hotel, meeting itu sudah di boleh. Hanya untuk pengantin yang melibatkan banyak orang itu tidak boleh, karena menurut pak wali (Prof Rudy), dikhwatirkan ada pembawa virus disana," pungkasnya.