Wajo, Sonora.ID - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, mengajak seluruh pihak terkait sama-sama menyelesaikan masalah banjir, baik di Kabupaten Wajo maupun di Luwu Utara.
"Memang perlu kebersamaan untuk menyelesaikan masalah banjir yang ada saat ini. Apa yang harus dilakukan kabupaten, apa yang harus dilakukan pemerintah provinsi," jelas Nurdin Abdullah dalam sambutannya, di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Rabu (22/7).
Berdasarkan data yang dipaparkan Bupati Wajo, Amran Mahmud, saat ini estimasi kerugian akibat banjir luapan air Danau Tempe meliputi infrastruktur jalan sepanjang 35,40 kilometer, infrastruktur jembatan sebanyak tujuh unit.
Baca Juga: Ruangan Ber-AC Lebih Berpotensi Menyebarkan Virus Covid-19 di Udara
Jika diuangkan, seluruh kerugian tersebut ditaksir sebanyak Rp 179 miliar.
Sementara di sektor perikanan, budidaya ikan tambak yang terkena dampak banjir sebanyak 958 hektare, kerusakan alat tangkap akibat banjir 57 unit.
Untuk sektor pertanian, sawah terdampak banjir seluas 9.284,5 hektare, kebun 3.586,6 hektare.
Baca Juga: IDI : Tidak Benar Jika Virus Covid-19 Selamanya Melekat Ditubuh Pasien
Kerugian sektor perikanan dan pertanian keseluruhan ditaksir mencapai Rp18 miliar.
Menurut Nurdin Abdullah, Kabupaten Wajo khususnya daerah Sengkang, banjir terjadi nyaris setiap tahun. Banjir di Sengkang ini bukan langsung surut, tetapi bisa sebulan bahkan dua bulan baru bisa surut.
Adapun pembagian korban terdiri dari 216 KK atau 778 jiwa mengungsi dirumah kerabat, 191 KK atau 653 jiwa mengungsi lokasi pengungsian dan 16. 879 KK atau 50.571 jiwa masih terdampak.
"Jadi daerah tangkapan air ini harus ada konservasi. Kami dengan Balai Jalan juga sudah melakukan grand desain untuk bagaimana penanggulangan banjir di seputar Danau Tempe ini bisa kita atasi," jelasnya.
Begitu pula dengan dampak kejadian terdiri dari 2.325 unit rumah yang terendam, 12.070 rumah terdampak, 45 unit masjid, 63 unit sekolah, 32 sarana kesehatan.
Sedangkan untuk korban sendiri mencapai 17.001 Kepala Keluarga (KK) atau 51.276 jiwa.
Bupati Wajo, Amran Mahmud mengaku, sebanyak 10 kecamatan, 46 Desa dan 23 Kelurahan memang mengalami kerugian, baik di sektor perikanan, pertanian, dan infrastruktur jalan dan jembatan.
"Luapan air dari Danau Tempe ini terjadi hampir setiap tahun di Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap. Jadi untuk pemulihan ekonomi, Pemerintah Kabupaten Wajo berharap bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan," tutupnya.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid 19, Orang Miskin di Sulsel Naik jadi 776 ribu orang