Sonora.ID - Menteri Dalam Negeri Indonesia, Tito Karnavian menjelaskan bahwa virus Covid-19 yang masih ada di dalam tubuh jenazah sangat berbahaya.
Dirinya juga menuturkan bahwa sebenarnya virus tersebut dapat dihilangkan dengan beberapa cara.
Salah satu cara yang efektif menghilangkan virus tersebut adalah dengan membakar jenzah Covid-19 tersebut.
Namun, cara tersebut dapat beresiko menimbulkan konflik seperti pro dan kontra yang berpotensi memecah belah pemahaman masyarakat.
Baca Juga: Kemendagri Diskualifikasi Peserta Pilkada yang Tak Patuhi Protokol Kesehatan
"Yang terbaik, mohon maaf saya muslim ini, tapi secara teori yang terbaik ya dibakar, karena virusnya akan mati juga," kata Tito seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis, 23/07/2019.
Itu sebabnya Mendagri berpesan bahwa jika ingin melakukan penguburan secara konvensional maka seluruh jenazah pasien positif Covid-19, harus memenuhi prototap kesehatan yang telah ditetapkan.
Sebab meski manusia yang terkontaminasi Covid-19 telah meninggal, virus tersebut masih akan mengendap ditubuh manusia hingga beberapa jam kemudian.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Ajak Stakeholder Tuntaskan Masalah Banjir di Sulsel
"Karena virusnya itu akan bertahan. Dan upayakan dimakamkan di kuburan yang tidak ada air mengalir, (artinya) kering, panas," kata Tito.
Tito Karnavian dalam seminar Webinar tersebut juga menegaskan bahwa pentingnya menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan.
"Yang menghancurkan itu sabun. Sebelum berwudu cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Atau setelah wudhu cuci tangan," kata Tito.
Tito juga menuturkan bahwa Indonesia termasuk beruntung lantaran merupakan negara yang berdiri ditengah alam tropis.
Ia juga menyatakan virus corona bisa mati pada suhu 50 derajat celcius. Bahkan pancaran sinar ultraviolet seperti sinar matahari juga bisa membunuh corona.
"Tuhan sudah membantu Indonesia dengan sinar matahari yang cukup, jadi itu bisa membunuh corona," kata Tito.
Baca Juga: Pelindo IV Sosialisasikan Pedoman Baru AKHLAK di Lingkungan Perseroan