Aviliani memperkirakan, tidak adanya aktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II akan mengalami tumbuh negatif - 3,8%.
Selain itu lanjut Avilani, apabila 2 triwulan berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif maka kemungkinan Indonesia akan mengalami resesi.
“Kalau data INDEF prediksi pertumbuhan ekonominya minus 3,8%”, ungkap Aviliani.
Ekonom INDEF tersebut juga menambahkan, pertumbuhan negatif ekonomi juga mengakibatkan angka kemiskinan mengalami pelonjakan.
Baca Juga: Mitigasi Berbasir Ekoregion Jadi Solusi Alternatif Cegah Bencana
Menurut Aviliani, saat ini jumlah masyarakat miskin di Indonesia mengalami peningkatan dari 24 juta menjadi 28 juta penduduk.
“Ditambah dari kelas menengah turun menjadi hampir miskin, karena mereka yang pendapatannya sudah bagus akibat pandemic covid banyak mengalami penurunan pendapatan, bahkan ada sebagian perusahaan yang memperpanjang masa work form home atau bekerja dari rumah sehingga penghasilan karyawan menjadi turun” , ungkap Aviliani.
Baca Juga: Wow! Tekashi 6IX9INE Jadi Rapper dengan Bayaran Live Streaming Termahal