INDEF: Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan Ii Minus 3,8%

27 Juli 2020 09:30 WIB
IDEF: Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan Ii Minus 3,8%
IDEF: Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan Ii Minus 3,8% ( )

Sonora.ID - Wabah Covid-19 yang melanda Indonesia hingga saat ini membuat perekonomian di Indonesia menjadi tumbuh negatif.

Per bulan Juli angka perekonomian Indonesia tumbuh pada kuartal I/2020 pertumbuhan ekonomi tercatat melambat lebih cepat dari perkiraan.

Ekonomi tercatat hanya tumbuh 2,97 persen. Padahal pemerintah sebelumnya masih optimistis ekonomi tumbuh diatas 4% karena aktivitas ekonomi masih ada pada kuartal tersebut.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, penyebab pertumbuhan negatif ekonomi Indonesia pada triwulan I terjadi akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, yang member tekanan sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi negatif pada Maret dan berlanjut pada Juni 2020.

Baca Juga: Anak Polisi di Klaten Ini Tewas Ditabrak Truk Saat Bersepeda Bersama Keluarganya

Menurut Aviliani terhentinya aktivitas ekonomi pada sektor usaha, menyebabkan kegiatan ekonomi dan jual beli barang terjadi penurunan.

Akibatnya banyak pelaku usaha yang menutup kegiatan usaha mereka dan melakukan pemutusan hubungan kerja.

“Pembatasan sosial berskala besar, menjadi tidak adanya aktivitas ekonomi, orang ga bisa beli orang ga bisa jual. Karena ga bisa menjual maka harus tutup sehingga penghasilannya tidak ada akhirnya mereka mengurangi belanja, mereka phk orang-orang yang bekerja ”, ujar Aviliani.

Baca Juga: Sediakan Rp 2,9 Triliun TikTok Gaji Para Konten Kreator, Ini Syaratnya

Aviliani memperkirakan, tidak adanya aktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II akan mengalami tumbuh negatif - 3,8%.

Selain itu lanjut Avilani, apabila 2 triwulan berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif maka kemungkinan Indonesia akan mengalami resesi.

“Kalau data INDEF prediksi pertumbuhan ekonominya minus 3,8%”, ungkap Aviliani.

Ekonom INDEF tersebut juga menambahkan, pertumbuhan negatif ekonomi juga mengakibatkan angka kemiskinan mengalami pelonjakan.

Baca Juga: Mitigasi Berbasir Ekoregion Jadi Solusi Alternatif Cegah Bencana

Menurut Aviliani, saat ini jumlah masyarakat miskin di Indonesia mengalami peningkatan dari 24 juta menjadi 28 juta penduduk.

“Ditambah dari kelas menengah turun menjadi hampir miskin, karena mereka yang pendapatannya sudah bagus akibat pandemic covid banyak mengalami penurunan pendapatan, bahkan ada sebagian perusahaan yang memperpanjang masa work form home atau bekerja dari rumah sehingga penghasilan karyawan menjadi turun” , ungkap Aviliani.

Baca Juga: Wow! Tekashi 6IX9INE Jadi Rapper dengan Bayaran Live Streaming Termahal

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm