Pada gejala yang lebih akut, beberapa bahkan akan merasa mual dan juga sulit bernapas.
Meski penyebab utamanya belum dipastikan, kondisi tersebut seringkali dikaitkan dengan situasi dalam kehidupan penderitanya.
Adanya ketakutan menghadapi hari pertama memiliki anak atau pasangan, hingga tingkat stres yang terlalu tinggi juga bisa jadi penyebabnya.
Beberapa jurnal kesehatan juga mengatakan bahwa serangan panik memiliki hubungan erat dengan faktor genetik dari orang tua.
Baca Juga: Sering Tidur Setelah Sahur? Hati-hati, Picu Asam Lambung hingga Serangan Jantung
Jadi, bisa dikatakan kalau kondisi ini dapat diwariskan oleh gen orang tua kita.
Gaya hidup yang jauh dari kata sehat juga sangat berpengaruh, kok. Misalnya kamu adalah perokok hebat dan sering mengonsumsi kafein atau minuman beralkohol secara berlebihan.
Tapi, sebaiknya jangan simpulkan sendiri kondisi yang kamu alami, ya. Sebaiknya datangi dokter ahli untuk memastikan apa yang sedang terjadi dalam dirimu secara psikis.
Meski dapat hilang dalam beberapa menit, bukan berarti sembuh total. Perlu beberapa perlakuan khusus untuk benar-benar ‘menyembuhkan’ tubuh dan psikis dari serangan panik yang dapat berisiko buruk bagi kondisi mental kamu.
Baca Juga: Serangan Jantung, Benarkah Kelelahan Pemicu Utama Meninggalnya Didi Kempot?