Banjarmasin, Sonora.ID - Guna mempercepat temuan pengidap CoVID-19, Pemprov Kalsel bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana menggelar tes swab secara massal 10 ribu orang pada pertengahan Agustus nanti.

Merespon rencana itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, sangat mendukung pemeriksaan untuk menemukan pengidap CoVID-19 yang belum terdeteksi.

Namun dengan catatan, Pemprov Kalsel wajib melihat jumlah populasi warga dan kawasan yang belum melaksanakan swab.

Asumsi ini sesuai anjuran dari tim pakar meteorologi Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

“Tetap dengan mengedepankan aspek efisiensi dan tepat sasaran,” ujar Ibnu.

Baca Juga: Pasca Idul Adha, 10.000 Warga Kalsel Akan Jalani Tes Swab

Lebih lanjut, tujuan swab harus berpegang teguh terhadap buku pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (CoVID-19) Nomor 5 yang dikeluarkan Kemenkes RI.

Jika begitu, maka swab difokuskan pada screening dan tracking suspek atau Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan probabel atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sedangkan di Kota Banjarmasin sendiri memiliki 434 orang yang masuk daftar tersebut.

Mereka di antaranya suspek, probabel dan kontak erat yang bakal diusulkan ke Pemprov Kalsel supaya dilakukan pemeriksaan swab.

“Karena itu sudah sesuai ketentuan, swab tidak boleh tidak mengikuti aturan. Nanti tiba-tiba ini di-swab jadi harus sesuai aturan itu saja,” ucap Ibnu.

Baca Juga: PBB Kalsel Akan Gelar Aksi, Ketua Komisi IV : “Pikirkan Dengan Matang”

Ditambahkannya, Kota Banjarmasin telah melakukan rapid test kepada sebanyak 11 ribu orang. Kemudian sekitar 4 ribu orang dilaksanakan uji swab.

Namun sampai kini hasilnya belum keluar karena sampel swab mengantre di Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Kota Banjarbaru.

“Yang paling cepat 10 hari bisa keluar hasilnya tapi kita inginkan kecepatan sekitar 1-2 hari sudah keluar hasil swabnya,” pungkasnya.