Banjarmasin, Sonora.ID - Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, beserta istri yang terkonfirmasi positif CoVID-19 saat ini tengah menjalani perawatan di RSUD Ulin Banjarmasin.
Sebagai kepala daerah, mereka mendapatkan perawatan yang intensif supaya terbebas dari infeksi virus Corona.
Upaya lain untuk kesembuhan orang nomor satu di Kota Idaman itu juga bakal dilakukan oleh Unit Transfusi Darah (UTD) Banjarmasin.
"Besar kemungkinan akan diberikan plasma konvalesen. Ini sedang kami siapkan plasma konvalesen, mohon doa,” ujar Kepala UTD PMI Banjarmasin, dr. Aulia Ramadhani Supit, kepada SMART FM Banjarmasin.
Baca Juga: Wali Kota Positif Covid-19, Pemko Banjarbaru Berlakukan WFH Serta Jalankan Tracing dan Testing
Rama, panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa lasma konvalesen sekarang ini menjadi salah satu terapi alternatif untuk pengobatan pasien CoVID-19.
Bahkan hampir seluruh pasien terkonfirmasi positif di Indonesia sudah melakukan perawatan terapi tersebut.
“Karena terapi plasma konvalesen sudah berjalan dan rekomendasi WHO,” tegasnya.
Akan tetapi menurut mantan anggota DPRD Banjarmasin itu, semuanya tergantung dokter yang merawat pasien CoVID-19.
Kendati pasien khusus Nadjmi dan istri diminta langsung oleh dokter RSUD Ulin Banjarmasin supaya PMI menyediakan plasma konvalesen.
Baca Juga: Ikuti Daerah Tetangga, Pemko Banjarmasin Siapkan Sanksi bagi Pelanggar Protokol Kesehatan
Namun sekarang masih koordinasi dengan tim dokter di RSUD Ulin.
Sebab plasma konvalesen yang datang dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) untuk golongan darah A. Sedangkan Nadjmi sendiri memiliki golongan darah B.
“Kalau memang minta dari kami juga akan kami buatkan,” pungkasnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS : Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani Positif Covid-19
Ditambahkannya, plasma konvalesen ini pendonornya merupakan pasien CoVID-19 yang sudah sembuh dari paparan virus.
PMI sendiri hanya melakukan pemeriksaan uji silang darah pasien sembuh ini menjadi plasma konvalesen.
Sebab pasien yang sudah sembuh ini memiliki antibodi di dalam tubuhnya.
Dari sanalah diambil plasma darahnya untuk ditransfusikan ke pasien CoVID-19 supaya anti bodinya melawan infeksi virus.
“Dan rata-rata pendonor ikhlas mendonorkan darahnya. Data mereka kami dapat dari Dinkes atau RSUD Ulin,” tuturnya.
Baca Juga: Kantor Sekretariat PDIP di Megamendung Bogor Dilempari Bom Molotov