Sementara Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Dany Amrul Ichdan mengatakan bahwa jika diperhitungkan nantinya Indonesia membutuhkan sekitar 175 juta vaksin anti body Covid-19.
Dany menuturkan bahwa dengan jumlah tersebut pemerintah harus menyiapkan sekitar Rp 25 triliun-Rp 30 triliun untuk uji klinis vaksin Covid-19.
Perkiraan angka tersebut dikalkulasikan dengan perkiraan harga vaksin yang mencapai 5-10 dollar AS, dikalikan dengan 175 juta vaksin.
"Kalau katakanlah 5 dollar itu harganya dan dijual lebih kurang dengan harga yang sama, berarti negara harus mengalokasikan lebih kurang sekitar Rp 25 sampai 30 triliun-lah harus disiapkan," kata Dany, Minggu.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jateng Melonjak, Menkes Berkantor di Semarang
Adapun angka 175 juta vaksin dihitung berdasarkan reproduction number (R0) yang mencapai angka 2 hingga 3.
R0 merupakan angka pertambahan kasus Covid-19 tanpa intervensi atau secara alami. Jika kasus Covid-19 dinyatakan R0 sekitar 2,5, artinya secara alami tanpa intervensi satu orang yang positif Covid-19 akan menularkan dua hingga tiga orang.
Atau, bisa juga dimaknai muncul dua hingga tiga kasus baru secara rata-rata.
"Kalau indikator-indikator Covid kita R0-nya itu kan katakanlah di dua atau tiga, berarti kita itu lebih kurang perlu 174 atau 175 juta vaksin," ucap Dany. "Negara harus mengalokasikan itu," lanjut dia.
Baca Juga: New Normal di Makassar, Pj Wali Kota: Jika Situasinya Seperti Ini