Perusahaan perusahaan saat ini tidak lagi mensyaratkan karyawan yang ber IPK tinggi, atau akademis bagus, tapi perusahaan akan memilih karyawan yang memiliki skill tinggi.
“Kementrian pendidikan sedang menciptakan pendidikan vokasi. Kedepan SMA dan SMK akan belajar 4 sampai 4,5 tahun, 1 tahunnya adalah magang, mereka belajar untuk siap kerja,” pukasnya.
Selama ini pendidikan kita mengajarkan bagaimana mengerjakan soal bukan menguasai atau mengerti pembelajaran, anak diciptakan jadi juara kelas bukan juara kehidupan.
Baca Juga: Pendidikan di Era Baru, Belajar Daring Lebih Relevan Dengan Pendidikan Tinggi?
Setelah terjun ke dunia kerja banyak pelajaran yang dipelajari disekolah ternyata tidak terpakai di dunia kerja.
Ia menambahakan bahwa sistem pendidikan experiential akan merangsang anak untuk mandiri, dengan kemandirian akan menciptakan banyak wirausahawan.
“Di masa pandemi seperti sekarang, lapangan pekerjaan akan semakin sulit, solusinya entrepreneur, akan meciptakan lapangan kerja,” imbuhnya.
Baca Juga: Dipengaruhi oleh Ekonomi, Pendidikan, dan Usia, Indonesia Jadi Negara Paling Religius di Dunia