Sonora.ID - Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganut pengobatan tradisional yang sudah diturunkan dari leluhur.
Hal tersebut memang dianggap manjur dan tidak membutuhkan biaya yang banyak, namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi, beberapa pengobatan tradisional pun bergeser.
Ada beberapa pengobatan yang sudah tak lagi relevan dan lebih baik dilakukan oleh profesional seperti dokter atau tenaga medis lainnya.
Baca Juga: 3 Langkah Mudah Atasi Disfungsi Ereksi Tanpa Obat Kuat
Salah satunya adalah rasa sakit yang dirasakan pada saat seorang pria sedang ereksi, biasanya rasa sakit itu dirasakan oleh mereka yang memiliki penis bengkok atau yang disebut dengan peyronie.
Peyronie adalah kondisi organ intim pria atau Mr. P yang bengkok, baik ke kanan, kiri, atas, atau ke bawah pada saat ereksi.
Kondisi tersebut ini menyakitkan pada saat ereksi jika kelengkungan Mr. P tersebut mengganggu pada saat berhubungan intim.
Baca Juga: Ukuran Mr P Tidak Berpengaruh pada Kesuburan Pria? Ini Kata Ahli
Banyak orang yang kemudian mencari solusi dengan diurut atau ke tukang pijat, namun hal ini sudah tak lagi direkomendasikan oleh dokter.
Dokter merekomendasikan untuk mengonsultasikan hal tersebut kepada ahli atau dokter yang menguasai hal tersebut.
Tujuannya adalah solusi atau pengobatan yang diberikan, sesuai dengan keluhan, dan tepat sasaran sehingga tidak ada usaha yang sia-sia.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Ternyata 2 Posisi Hubungan Intim Ini Bisa Bikin Cedera Mr. P
“Harus dicari sebab sakitnya di mana, langsung dibawa saja ke dokter. Jangan diurut. Kalau sudah ke dokter kan mereka bisa tahu pengobatannya yang tepat seperti apa karena kemungkinan operasi itu bisa jadi dilakukan,” ungkap dr. Nugroho.
Mengapa bisa sampai harus dioperasi? Pasalnya, spons pada mr. P tidak berkembang secara merata pada penis yang bengkok.
Kelengkungan tersebut pun bisa terjadi setelah adanya cedera penis seperti pembuluh darah yang pecah pada saat berhubungan intim atau kegiatan fisik yang berat.
Baca Juga: Mr. P Saya Bengkok, Penyebab dan Pengobatannya Bagaimana Ya Dok?