Sonora.ID - Beberapa saat yang lalu, terdapat kabar dari salah satu musisi Indonesia yang menantang untuk berkomunikasi atau berinteraksi langsung dengan pasien virus corona.
Musisi tersebut tidak percaya dengan adanya virus corona yang memang sangat bahaya dan bisa memakan jiwa.
Menanggapi hal tersebut, dalam salah satu kesempatan diskusi virtual, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyindir musisi tersebut.
Baca Juga: Menkeu Kucurkan Utang Rp 16,5 Triliun ke Anies dan Ridwan Kamil
Tak hanya sang musisi, namun secara general, Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil tersebut memberikan teguran kepada pihak-pihak yang tidak percaya dengan keberadaan virus corona ini.
Kang Emil mengibaratkan hal tersebut seperti kematian, yang akan dipercaya ketika orang tersebut mengalaminya sendiri.
“Karena ibaratnya itu seperti kematian, kalau dia belum kena ya dia belum percaya. Tapi masa harus semua mendapatkan situasi seperti itu dulu baru percaya?” ungkap Ridwan Kamil.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat adalah sosok teladan
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya memang tidak menyebutkan pihak yang tidak percaya dengan adanya virus corona ini.
Namun, ia menyatakan bahwa ada pemusik-pemusik nasional yang mengeluarkan statement tak tepat terkait dengan virus corona ini.
“Bahkan kita lihat kan ada pemusik-pemusik nasonal juga yang melakukan statement-statement (tidak percaya bahayanya corona),” tambahnya.
Pihaknya mengaku pernah menemukan kondisi serupa, ada sebuah keluarg di Jawa Barat yang tidak mengindahkan anjuran pemerintah.
Baca Juga: Perekonomian Indonesia di Prediksi Pulih Pada Kuartal I-2021
Hingga akhirnya salah satu anggota terinfeksi dan dua anggota keluarganya lainnya tertular dan meninggal.
Ridwan Kamil menyatakan bahwa yang menjadi hal penting adalah kesabaran pada pemimpin daerah untuk memberikan edukasi kepada masyarakatnya.
Proses edukasi itu pun diakui memang tidak mudah, bahkan hingga memaksa pemerintah untuk mengeluarkan sanksi atau denda bagi mereka yang tak mengindahkan anjuran pemerintah.
“Jadi ya sebagai pemimpin harus lebih sabar mengedukasi,” ungkapnya.
Baca Juga: Operasi Aman Nusa II 2020, Polres Badung Gencar Sosialisasikan Adaptasi New Normal