Dikutip dari Kompas.com, data ini dipantai sejak 4 Juni 2020 hingga 6 Juli 2020 atau selama masa PSBB Transisi di DKI Jakarta.
“Kontribusinya dari klaster mana saja, pasien rumah sakit masih menempati urutan pertama, yaitu sekitar 2 persen,” ungkapnya dalam talkshow yang digelar langsung leh Satgas Penanganan Covid-19.
Setelah rumah sakit, klaster dua yang tertinggi dalam menyumbang penambahan pasien Covid-19 adalah komunitas dengan persentase 39 persen.
Baca Juga: Klaster Baru Covid-19 di Perusahaan Semarang, Diduga dari Fingerprint
Kemudian disusul Anak Buah Kapal (ABK) dan pekerja migran yang baru kembali ke Tanah Air, yaitu 5,8 persen.
Kemudian di posisi keempat adalah klaster pasar sebanyak 4,3 persen, baru yang kelima adalah perkantoran.
“Jadi perkantoran menyumbang 3,6 persen dari total kasus Covid-19 di DKI Jakarta selama masa PSBB Transisi,” ungkapnya menegaskan.
Di luar klaster-klaster tersebut ada juga beberapa klaster yang ikut menyumbang namun dengan angka yang cenderung kecil, yaitu panti dan rutan.
Baca Juga: Sebanyak 59 Kantor di Jakarta Terpapar Covid-19, Ini Daftarnya
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul ‘Bukan Klaster Perkantoran, Ini Penyumbang Tingginya Kasus Covid-19 di DKI Versi Gugus Tugas’.