Dalam surat tersebut, Pelipus berpesan kepada istrinya untuk menjaga anak-anaknya dengan baik dan disekolahkan.
"Jangan sekali-kali masuk jalur politik, karena tak sesuai dengan ajaran agama kita," begitu tulis Pelipus dalam suratnya.
"Kalau kalian sudah besar nanti, jaga baik-baik ibu kalian kasihi dan sayangilah, maafkan saya, saya melakukan semuanya ini dengan sangat terpaksa karena lebih baik saya berdosa hanya satu kali lagi, dari pada tiap hari melakukan kebohongan hanya karena terpaksa," tulis Pelipus dalam surat.
Baca Juga: Satpam OJK Tewas Gantung Diri, Diduga Terlilit Utang Hingga Rp22 Juta
Jauh sebelum kejadian tragis ini, 28 Mei 2020, Aliansi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Buangin (APPB) menyegel kantor desa Buangin sebagai protes terhadap kinerja Pelipus.
Mereka menuding Pelipus tak transparan soal pengelolaan anggaran di antara sejumlah kegiatan periode 2019 belum rampung hingga gaji aparat desa yang belum dibayarkan.
Pihak Inspektorat Daerah merekomendasikan Pelipus untuk mengembalikan sejumlah kerugian negara karena perbuatannya itu.
Sumber lain mengatakan jika kasus tersebut juga telah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Mamasa namun hingga kini belum juga diproses.
Baca Juga: Co-Pilot Wings Air Ditemukan Tewas Gantung Diri, Gara-gara Dipecat?