Adalimabalonku sendiri memulai usaha dekorasi balon pada tahun 2011.
Seperti disampaikan oleh CEO & Founder Adalimabalonku Leonard Suharli yang menilai, bahwa di Indonesia masih terlena dengan ekspor, sementara menurut Leo usaha balon ini bisa dieksplor atau dikreasikan, dari situlah Ia melihat bahwa adalimabaloku memiliki peluang dalam dekorasi balon.
“ Kalo di Jakarta sebenarnya senimana balon sudah banyak yaa, hanya saja masih jarang pemainnya. Sayang ya kalau kita tidak manfaatkan peluangnya” ungkap Leo.
Adalimabalonku adalah bisnis be to be. Brand produk lainnya selain balon ada perlengkapan dekorasi, parsel, dan membuat festival di venue-venue atau mall.
Baca Juga: Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch: Pentingnya Sertifikasi Label Halal di Sebuah Produk
Bermodal 10 juta rupiah, kini omset adalimbalonku sudah meroket. Dalam sehari, adalimabalonku bisa mendapat pesanan 2 - 3 kali dengan pemesanan 20-30 parsel, dengan harga mulai dari Rp.150 ribu – Rp. 3 juta rupiah.
“Adalimabalonku bisa memproduksi balon 7 juta pcs perbulan, dengan pemesan terbanyak 70% dari Amerika dan Eropa. Kualitas balon yang diproduksi kami pastinya sesuai dengan standar Amerikan dan Eropa ya, dengan bahan-bahan kimia yang aman” ujar Leo.
Tak hanya dekorasi balon, adalimabalonku juga melahirkan banyak seniman balon di Indonesia yang merupakan hasil didik pelatihan dari komunitas, workshop maupun pelatihan berbayar.
Baca Juga: Tren Budidaya Kaktus: Si Mini Berduri yang Indah dan Banyak Manfaat