Lebih lanjut Chalid mengatakan kontrak EPSCC ini merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi migas di WK Mahakam. Nilai kontrak mencapai US$ 105 juta, berdurasi 18 bulan, dengan komitmen TKDN sebesar 51,2%.
Sulistya Hastuti Wahyu dalam sambutannya menyambut baik realisasi proyek di tengah masa pandemi Covid seperti saat ini. Kegiatan ini sekaligus merealisasi satu bagian yang harus dilakukan SKK Migas dan KKKS untuk mendukung pencapaian target produksi 1 juta barel pada tahun 2030.
Baca Juga: AP I Balikpapan Gandeng RSPB, Buka Layanan Kesehatan di Bandara SAMS Sepinggan
Selanjutnya SKK Migas mendorong agar dalam pelaksanaan kontrak ini menggunakan tenaga kerja dan bahan baku dalam negeri sehingga kandungan lokal dapat melebihi target yang diharapkan. Proyek ini juga diharapkan dapat memberikan efek berganda kepada penyedia jasa dan tenaga kerja nasional dimana menurut rencana akan mencapai 2,3 juta jam kerja.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada PHM yang dapat melaksanakan proses tender ini secara tepat waktu yaitu selama 88 hari,” katanya.
Apresiasi juga diberikan SKK Migas kepada PHM karena KKKS tersebut mampu menghasilkan potensi efisiensi dari tender tersebut sebesar US$ 17,6 juta terhadap owner estimate yang diusulkan kepada SKK Migas pada saat persetujuan rencana tender.
“Semoga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan dapat direalisasi sesuai rencana sehingga potensi penghematan itu menjadi nyata,” tambah Sulistya (Debi Aditya)