Palembang, Sonora.ID - Anjloknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia akibat pandemi corona membuat berbagai pihak harus cepat memutar otak supaya perekonomian kembali stabil.
Salah satu sektor yang mengalami dampak signifikan akibat pandemi corona adalah sektor UMKM.
Sebelumnya sektor UMKM merupakan salah satu sektor yang banyak digeluti oleh masyarakat sebagai sumber pendapatan baru. Namun, akibat pandemi corona yang terjadi sejak beberapa bukan terakhir membuat sektor ini sulit untuk berkembang.
Pengamat Ekonomi, Markoni Badri mengungkapkan bahwa ada beberapa kiat-kiat yang harus dilakukan oleh para pelaku UMKM supaya pergerakan bisnis mereka tidak terhenti.
Baca Juga: Siapa Sangka Bisnis Balon Itu Menjanjikan? Ini Sederet Keuntungannya
“Ada tiga kiat yang harus dilakukan oleh para pelaku UMKM supaya bisnis tetap stabil bahkan meningkat di tengah pandemi corona saat ini. Ketiga liat tersebut diantaranya Adjusment (pengaturan), Inovasi dan Kolaborasi,” katanya saat menjadi Narasumber di Radio Smart Fm Palembang, Rabu (22/07) lalu.
Ia mengatakan, bahwa saat ini segala aktivitas perekonomian secara bertahap mulai beralih ke sektor digital.
Maka dari itu, para pelaku UMKM harus mencari terobosan dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Misalnya produk yang kita jual tersebut harus kita pasarkan juga lewat media online, karena semakin kesini aktivitas masyarakat untuk berbelanja diluar semakin berkurang atas berbagi alasan, sehingga mereka lebih memilih produk yang ingin mereka beli itu kalau bisa diantarkan langsung ke rumah. Oleh karena itu, merambah bisnis di sektor digital harus dimaksimalkan oleh para pelaku UMKM di masa pandemi saat ini,” ujarnya.
Baca Juga: INDEF: Perlu Terobosan Baru di Bidang Ekonomi Tepat Untuk Bertahan
Selain melakukan inovasi, lanjut Markoni, para pelaku UMKM juga harus melakukan kolaborasi supaya kegiatan bisnis yang dijalankan bisa berjalan maksimal dan mudah.
“Kolaborasi merupakan hal penting yang harus dilakukan para pelaku UMKM saat ini, apalagi kalau produk yang dijual sudah terkenal, maka kolaborasi akan lebih mudah dilakukan karena banyak orang yang berminat menjadi reseller produk yang kita jual,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengatakan situasi saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengembangkan diri dalam berinovasi.
“Di tangah situasi saat ini, kalau kita masih berbisnis dengan cara lama maka bukan tidak mungkin kita akan semakin tertinggal,” tutupnya.
Baca Juga: Kearifan Lokal & Gotong Royong, Bibit Utama Perekonomian Indonesia