Bahkan, untuk mendukung upaya itu, Wali Kota Risma memastikan bakal terus mengembangkan protokol kesehatan yang sudah ada. Seperti membuat protokol di bengkel, serta kawasan perdagangan.
Oleh karena itu, Presiden UCLG Aspac ini akan membagikan peralatan-peralatan baik di pasar maupun pertokoan.
“Akan saya tata itu. Saya beri tirai plastik, nampan untuk transaksi. Kemudian wastafel di titik-titik keramaian. Saya berharap nanti kita bisa menata pasar sperti pasar-pasar yang lain,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Risma meminta agar warga mengoptimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo untuk menekan angka penyebaran.
Baca Juga: PT KAI Daop 2 Operasikan KA Mutiara Selatan pada 30 Juli dan 3 Agustus 2020
Ia juga berpesan kepada camat serta jajaran terkait untuk terus melakukan pendampingan dan pemantauan.
“Mohon untuk saling mengingatkan satu sama lain. Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dijaga jaraknya kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker boleh tidak dilayani,” paparnya.
Di akhir paparannya, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berpesan agar masyarakat lebih disiplin terhadap protokol kesehatan.
Menurutnya, saat ini orang yang terlihat sehat bisa membawa virus tersebut.
“Karena yang sakit itu tidak selalu di rumah. Tetapi bisa dia tidak kelihatan sakit. Tapi dia carier atau pembawa,” pungkasnya.
Baca Juga: Penguatan Kampung Tangguh, 10 Kecamatan Surabaya jadi Role Model Pendampingan