Pekanbaru, Sonora.ID - Pandemi Covid-19 menyisakan banyak kisah yang tidak terlupakan oleh semua orang.
Berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari seolah berubah secara signifikan, salah satunya cara masyarakat untuk melakukan transaksi saat berbelanja.
Dalam situasi dimana kontak fisik merupakan hal yang harus dihindari seperti saat ini, kegiatan pemenuhan kebutuhan berbelanja banyak dilakukan dengan cara online.
Hal itu pun diakui oleh Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) Bank Indonesia Perwakilan Riau, Asral Mashuri.
"Memang dimasa pandemi ini, digital economy mengalami perkembangan. Ada indikator yang mengatakan hal tersebut," ungkap Asral Mashuri.
Kenaikan transaksi melalui e-commerce terlihat sangat signifikan.
Baca Juga: Cara Aman Belanja Sayur dan Buah dari Pasar Bandungan Secara Online
Bahkan, bisa dikatakan jika e-commerce menjadi pilihan setelah imbauan stay at home.
"Walaupun stay at home atau work form kebutuhan pokok juga harus dipenuhi kan, nah e-commerce jadi pilihan," ungkapnya.
Selain dari pola berbelanja yang dilakukan melalui e-commerce, cara pembayaran dengan uang tunai juga mulai berkurang.
Covid-19 yang belum diketahui secara pasti cara penularannya dinilai juga bisa bertahan pada uang tunai, terlebih selembar uang tunai akan terus berpindah dari tangan ke tangan, uang elektronik atau non tunai menjadi pilihan bagi alat pembayaran.
"Pembayaran non tunai juga dianggap menjadi cara yang paling higienis. Baik yang lewat kartu atau dari alat bayar elektronik yang ada di smartphone pada saat ini," ungkap Asral.
Metode pembayaran dari tunai ke nontunai yang biasa dikenal dengan sebutan elektronifikasi mulai menjadi pilihan yang paling aman untuk melakukan transaksi ditengah pandemi.
Baca Juga: Ahli Sebut Kegiatan Belanja Online Sesudah Covid-19 akan Terus Meningkat