Menurut Suhariyanto, deflasi yang terjadi pada Juli 2020 ini, dikarenakan adanya penurunan harga komoditas, yang terlihat dalam beberapa indeks kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,73, kemudian kelompok transportasi yang turun sebesar 0,17 persen.
Adapun beberapa komoditas yang mendorong terjadinya deflasi, antara lain penurunan harga bawang merah, penurunan harga daging ayam ras yang memberi andil 0,04 persen, penurunan harga bawang putih yang memiliki andil 0,03 persen, beras, cabai rawit, dan gula pasir yang masing-masing menyumbang andil 0,01 persen, serta tarif angkutan udara.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Kondisi Ekonomi Kota Makassar Cenderung Deflasi
Sebaliknya, Suhariyanto mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Timika, yakni sebesar 1,45 persen.
“Salah satu komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi di timika ini adalah kenaikan tarif angkutan udara. Sementara inflasi terendah terjadi di 2 kota, banyuwangi dan jember yaitu sebesar 0,01 persen,” tambahnya.
Baca Juga: Sulawesi Selatan Catat Deflasi Sebesar 0,1 Persen pada Maret 2020