Badan Pusat Statistik Catat Deflasi 0,10 Persen pada Juli 2020

3 Agustus 2020 13:05 WIB
 Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto mengatakan, pada Bulan Juli 2020, terjadi deflasi sebesar 0,10 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto mengatakan, pada Bulan Juli 2020, terjadi deflasi sebesar 0,10 persen. ( Sonora/Dorothea Agatha)

Sonora.ID - Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto mengatakan, pada Bulan Juli 2020, terjadi deflasi sebesar 0,10 persen.

“Dengan adanya ini maka tingkat inflasi tahun kalender, dari bulan Januari ke Juli 2020 adalah sebesar 0,98 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun dari Juli 2020 ke Juli 2019 adalah sebesar 1,54 persen,” ungkapnya menjelaskan.

Dari 90 kota indeks harga konsumen atau IHK yang dipantau BPS, terdapat 61 kota yang mengalami deflasi, dan 29 kota mengalami inflasi.

Baca Juga: BPS: Sumatera Selatan Mengalami Deflasi 0,15 Persen Pada Bulan April

Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari, yakni sebesar 1,09 persen.

Sementara deflasi terendah terjadi di Gunungsitoli, Bogor, Bekasi, Luwuk, Buluksumba, sebesar 0,01 persen.

“Deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari di mana deflasinya sebesar 1,09 persen dan kalau kita lihat di sana, terjadi deflasi yang cukup dalam di Manokwari, karena ada penurunan beberapa komoditas bahan pangan, seperti bawang merah, bawang putih dan sebagainya,” sambungnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kondisi Ekonomi Kalimantan Selatan Alami Deflasi

Menurut Suhariyanto, deflasi yang terjadi pada Juli 2020 ini, dikarenakan adanya penurunan harga komoditas, yang terlihat dalam beberapa indeks kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,73, kemudian kelompok transportasi yang turun sebesar 0,17 persen.

Adapun beberapa komoditas yang mendorong terjadinya deflasi, antara lain penurunan harga bawang merah, penurunan harga daging ayam ras yang memberi andil 0,04 persen, penurunan harga bawang putih yang memiliki andil 0,03 persen, beras, cabai rawit, dan gula pasir yang masing-masing menyumbang  andil 0,01 persen, serta tarif angkutan udara.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Kondisi Ekonomi Kota Makassar Cenderung Deflasi

Sebaliknya, Suhariyanto mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Timika, yakni sebesar 1,45 persen.

“Salah satu komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi di timika ini adalah kenaikan tarif angkutan udara. Sementara inflasi terendah terjadi di 2 kota, banyuwangi dan jember yaitu sebesar 0,01 persen,” tambahnya.

Baca Juga: Sulawesi Selatan Catat Deflasi Sebesar 0,1 Persen pada Maret 2020

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm