Atasi Karhutla, Pemprov Kalsel Usul Bantuan 8 Heli Water Bombing

3 Agustus 2020 17:35 WIB
Atasi Karhutla, Pemprov Kalsel Usul Bantuan 8 Heli Water Bombing
Atasi Karhutla, Pemprov Kalsel Usul Bantuan 8 Heli Water Bombing ( Eva Rizkiyana)

Banjarbasru, Sonora.ID – Saat berjibaku menahan laju penyebaran virus Corona (CoVID-19), Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga melakukan persiapan menghadapi bencana tahunan, yaitu Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Meski diprediksi tidak separah tahun lalu, berbagai persiapan mulai dilakukan, seperti menggelar apel gabungan, pemeriksaan alat pemadam kebakaran lahan.

Yang terbaru, Pemprov Kalsel telah mengusulkan bantuan 8 unit Heli Water Boombing kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu pencegahan dan penanganan Karhutla.

Baca Juga: Antisipasi Karhutla, Polda Sumsel Maksimalkan Giat OPS Bina Karuna Musi 2020

Menurut pengakuan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar, pihaknya berharap pemerintah pusat menyetujui usulan bantuan heli, untuk memaksimalkan upaya penanggulangan Karhutla.

“Usulannya telah kita sampaikan. Ada 8 unit yang kita ajukan,” ungkap Roy

Keberadaan heli menurutnya sangat mendukung upaya pemadaman api, terutama di daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh Satuan Tugas (Satgas) Darat.

Helipad seluruh armada heli telah disiapkan di sekitar area yang menjadi langganan kebakaran, seperti di kawasan Guntung Damar, Banjarbaru.

“Kita minta dukungan BNPB untuk menanggulangi Karhutla di kawasan yang tidak terjangkau Satgas darat,” jelas Roy yang juga Kadis PUPR Kalsel.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pembasahan lahan di sekitar objek vital negara semisal bandara, masih menjadi prioritas utama agar tidak mengganggu jadwal penerbangan jika terjadi kebakaran lahan.

“Kita akan bombardir kawasan bandara agar tidak kabut asap yang mengganggu penerbangan,” jelasnya.

Baca Juga: Antisipasi Terhadap Karhutla Tetap Jadi Prioritas di Tengah Pandemi Covid-19

Roy menambahkan, belum lama ini BPBD seluruh kabupaten kota telah dikumpulkan, untuk menyamakan persepsi strategi penanganan Karhutla.

“Sudah digelar apel gelar pasukan untuk mengecek kesiapan peralatan dan personel gabungan,” pungkasnya

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Sahrudin, menjelaskan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG, Karhutla yang terjadi tahun ini, diprediksi tidak separah seperti tahun 2015 dan 2019.

Perkiraan itu didukung oleh masih tingginya intensitas dan curah hujan yang terjadi pada permulaan musim kemarau tahun 2020.

“Meski potensinya tinggi, karhutla tahun ini diperkirakan tidak separah tahun lalu dan 2015,” ungkap Sahrudin.

Diakuinya, ratusan hotspot atau titik api saat ini sudah terpantau di sejumlah daerah, seperti di Kabupaten Tapin dan Tanah Laut. Namun karena hujan masih terjadi dengan intensitas sedang hingga tinggi, akhirnya titik api tersebut tidak memicu terjadinya Karhutla.

“Karena hujan terus turun jadinya hotspot tidak sampai terbakar,” jelasnya lagi.

Meski begitu, Satgas Karhutla tingkat provinsi hingga kabupaten kota, sudah melakukan langkah-langkah antisipasi, agar tidak terjadi Karhutla yang menyebabkan bencana kabut asap.

“Kita sudah siap hadapi Karhutla tahun ini,” tutup Sahrudin.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm