Diwartakan juga oleh SCMP, Senin (3/8/2020), tidak diketahui apa yang mendasari keputusan presiden 74 tahun itu memberikan lampu hijau.
Diyakini, Trump tidak ingin dimusuhi oleh generasi muda. Terlebih lagi, isu ini terjadi jelang Pilpres AS yang dihelat pada 3 November mendatang.
Sumber yang mendapatkan informasi mengenai informasi itu mengungkapkan, pendiri ByteDance, Zhang Yiming, dan investor lainnya tak berniat menjualnya ke AS.
Baca Juga: Brendon Urie Ngamuk, Tak Terima Donald Trump Pakai Lagunya Untuk Kampanye
Aplikasi berbagi video yang diluncurkan sejak 2016 itu tengah populer saat ini, dengan penggunanya diyakini mencapai satu miliar di seluruh dunia.
Namun, TikTok juga menjadi sorotan di tengah memanasnya tensi antara "Negeri Uncle Sam" dengan China sepanjang tahun ini.
Aplikasi tersebut dituding menjadi alat yang digunakan Beijing untuk mengumpulkan informasi intelijen terkait rivalnya itu.
Baca Juga: Viral! Aksi Penyelam Joget TikTok untuk Promosi Wisata Bawah Laut