Bali, Sonora.ID - Akhirnya Rencana pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Bali, terealisasi di tahun ini. Pembangunan megaproyek ini resmi dimulai hari ini, Senin (3/8), ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Perhubungan di Pelabuhan Sampalan, Pulau Nusa Gede (Nusa Penida) dan di Pulau Nusa Ceningan.
Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Anggaran dalam pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas ini mencapai Rp 450 miliar.
Menhub Budi Karya yang sudah tiba di Bali pada Minggu (2/8/2020), dan pada malam harinya, Menhub Budi Karya menyambangi rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar.
Baca Juga: Pelonggaran Kebijakan PSBB, Wisatawan Asing Mulai Berdatangan ke Indonesia
Kedatangannya disambut Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra.
Dalam pertemuan tersebut, Menhub Budi Karya bersama Gubernur Koster dan jajarannya membahas sejumlah hal terkait kelanjutan pembangunan infrastruktur transportasi dan penanganan transportasi yang aman dan sehat di masa adaptasi kebiasaan baru.
Pertemuan tertutup tersebut juga membahas peletakan batu pertama (groundbreaking) Pelabuhan Segitiga Emas di Nusa Penida untuk mendukung pariwisata di Bali.
Baca Juga: Setelah Dibuka, Kunjungan Wisatawan di DTW Tanah Lot Tembus 1.524 Orang
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengatakan bahwa Rencana pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas ini sebenarnya sudah digagas sejak tahun 2017 lalu.
Menyusul ditetapkannya Pulau Nusa Penida sebagai salah satu KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional).
Pelabuhan ini dikonsep mengkoneksikan tiga pulau, yakni Pulau Bali daratan, Pulau Nusa Gede (Nusa Penida) dan Pulau Nusa Ceningan-Lembongan (Kecamatan Nusa Lembongan).
Tujuan utamanya tentu untuk memperlancar akses ekonomi masyarakat di wilayah kepulauan tersebut, dan untuk menunjang pariwisata Bali. Sehingga harapannya mampu memberikan daya ungkit terhadap perkembangan perekonomian di Kabupaten Klungkung khususnya di Nusa Penida.
Bupati Suwirta menerangkan bahwa dalam perjalanannya, setelah berkoordinasi intensif dengan Pemprov Bali, usulan Pelabuhan Segitiga Emas itu terealisasi.
Pelabuhan yang disetujui yakni pembangunan Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, Klungkung, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida, Klungkung.
Dijelaskan Bupati Suwirta, Untuk aset tanah dan perencanaan, pihaknya di kabupaten dengan dukungan penuh Gubernur Bali dan dianggarkan kementerian. Untuk dana pembangunan Pelabuhan Sampalan sebesar Rp 86 miliar dan Pelabuhan Bias Munjul Rp 105 miliar.
Khususnya di Klungkung, sebelum usulan pelabuhan tersebut terealisasi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, sempat turun mengecek lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Sampalan (Nusa Gede) dan Bias Munjul (Nusa Ceningan).
Baca Juga: 22 Ribu PMI Asal Bali Bisa Kembali Bekerja ke Kapal Pasiar Setelah SK Kemenaker No.151 Dicabut
Dari rencana, Pelabuhan Sampalan akan dibangun dua lantai dengan luas area kolam 9.000 M2, kapasitas sandar 10 fast boat, dengan estimasi biaya Rp 86 miliar.
Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul akan dibangun terkoneksi antara fast boat dan kapal Roro, dengan estimasi biaya sebesar Rp 105 miliar.
Bupati Suwirta juga mengatakan bahwa untuk saat ini Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida dianggap belum representatif. Karena Di pelabuhan ini belum ada bangunan terminal, fasilitas dermaga (jetty).
Sarana dan prasarana atau fasilitas umum juga kurang, sirkulasi dan parkir yang tidak teratur, serta keberadaan berbagai faisilitas pendukung yang kurang baik.
Sementara di Pelabuhan Bias Munjul juga belum ada tambahan yang memadai, bahkan cenderung membahayakan.
Baca Juga: 4.000 Orang Tiba di Bali Saat Hari Pertama Dibuka untuk Wisatawan Domestik
Sirkulasi pelabuhan juga belum teratur, sehingga barang, BBM, dan penumpang masih membaur. Serta belum ada fasilitas terminal yang menunjang keamanan dan kenyamanan untuk penumpang maupun pengelola pelabuhan.
Sebelumnya Gubernur Bali. Wayan Koster mengatakan bahwa anggaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan dalam pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas tersebut mencapai Rp 450 miliar.
Walaupun di pemerintah pusat terdapat refocusing anggaran, dana untuk pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas tidak mengalami pemotongan.
Baca Juga: Sambangi Pemkot Denpasar, Danlanal TNI AL Denpasar Mantapkan Sinergitas
Menurut Gubernur Koster, Menhub Budi Karya berkomitmen penuh terhadap pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas dan akan dikerjakan selama dua tahun, yakni dimulai pada Agustus 2020 dan berakhir setahun berikutnya (tahun 2021).
Saat ini sudah terdapat pemenang tender dari pembangunan pelabuhan tersebut, namun Koster tak menyebutkan siapa pihak tersebut.