“Dalam hal opportunity, kita harus bergerak cepat, fleksibel, dan dinamis untuk bisa beradaptasi dengan situasi pandemi saat ini. Ada berbagai hal yang masih terbuka untuk para lulusan riset. Misalnya penelitian dan kerja sama pada area data intelligence. Seperti pada domain analytics di area sales dan marketing, logistik, bahkan people analaytics, hingga tim pengajar yang ingin memperdalam kompetensinya," imbuhnya.
Kegiatan yang dibuka Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah dan Dekan SBM ITB, Prof Utomo Sarjono Putro, juga diselenggarkan bersamaan dengan kegiatan International Graduates Colloquium (IGC) dan SBM ITB SwissInnovation Challenge. Bekerjasama dengan perguruan tinggi ternama antara lain UMT, FHNW, dan SALT Network.
Baca Juga: Dilantik, Dekan Baru SBM ITB: Perubahan Gaya Kepemimpinan di Masa 'New Normal'
Pada pelaksanaan hari pertama ini, ada beberapa bahasan yang disuguhkan. Di antaranya Talent Scouting dari 3 Industri yaitu Unilever Indonesia, Star Energy Geothermal, dan Merck Life Sciences.
Mereka membahas pengelolaan talenta SDM khususnya pegawai muda atau Young Profesional, pengembangan pegawai dari awal, serta praktek internalisasi nilai-nilai di perusahaan.
Juga menghadirkan narasumber Tri Mumpuni, Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) dan Professor Knut Hinkelmann dari FHNW Swiss yang berbicara mengenai Sustainable Human Capital.
Baca Juga: Dunia Digital Wajib Dipahami oleh Seniman Bandung