Pihaknya menyatakan bahwa berdasarkan keterangan dari pelaku, aksi ini dilakukan dengan sengaja karena pihaknya tidak mengakui Indonesia.
Pelaku menyatakan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mengakui Indonesia, yang diakui adalah Kerajaan Mataram.
“Secara umum kan ditanya apa sih alasannya? Bahasanya dia itu PBB itu tidak mengakui negara Indonesia, yang diakui adalah Kerajaan Mataram,” ungkapnya menjelaskan.
Baca Juga: Pengibaran Bendera Palu Arit, Pj Wali Kota Makassar: Ketahanan Nasional yang Utama
Berdasarkan keterangan yang dilontarkan oleh pelaku, Kabid Humas Polda Lampung tersebut pun menyimpulkan bahwa kasus ini mirip dengan kasus Sunda Empire yang beberapa saat lalu juga viral di Indonesia.
“Mungkin kayak kejadian sebelumnya ya, ada Sunda Empire dan sebagainya. Kita enggak tahu ya,” tambahnya.
Pihaknya juga menyatakan bahwa keterangan yang diberikan oleh MA kerap berubah-ubah, maka pihak Polda Lampung pun akan membawa pelaku ke dokter kejiwaan.
“Karena keterangan berubah-ubah itu kami untuk menentukan status orang ini harus diperiksakan kepada saksi ahli dalam hal ini adalah dokter kejiwaan,” jelasnya.
Baca Juga: Bendera Diubah Jadi Virus Corona, China Murka dan Tuntut Permintaan Maaf