Balikpapan, Sonora.ID - Kota Balikpapan pada bulan Juli 2020 mencatatkan deflasi sebesar -0,30% (mtm), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 0,28% (mtm).
Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,41% (yoy). Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut masih berada di bawah target inflasi tahun 2020 yang sebesar 3,0%±1.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi pada bulan laporan disebabkan oleh penurunan harga kelompok transportasi dengan sumbangan sebesar -0,16% (mtm) yang berasal dari penurunan tarif angkutan udara yang dipengaruhi oleh periode low season dan masih berlangsungnya pandemi Covid-19 sehingga mengurangi permintaan.
Baca Juga: Sulsel Alami Deflasi 0,40 Persen Pada Juli 2020, BPS Sulsel Paparkan ini Penyebabnya
Selanjutnya, kelompok makanan, minuman dan tembakau (andil -0,10%/mtm) juga menyumbang deflasi yang berasal dari koreksi harga beberapa komoditas bahan makanan seperti daging ayam ras, bawang merah, bawang putih dan cabai rawit.
Koreksi harga bahan makanan tersebut lebih disebabkan oleh masih lemahnya permintaan pada masa Pandemi Covid-19 dan pada saat yang sama pasokan bahan makanan cenderung cukup terjaga.
Baca Juga: Badan Pusat Statistik Catat Deflasi 0,10 Persen pada Juli 2020
Selain kelompok di atas, kelompok pakaian & alas kaki dan kelompok penyediaan mamin/restoran juga mendorong deflasi dengan sumbangan masing-masing sebesar -0,05%(mtm) seiring dengan lemahnya permintaan pada masa Pandemi Covid-19.
Sementara itu, laju deflasi sedikit tertahan oleh peningkatan harga dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (andil 0,06%/mtm) yang berasal dari peningkatan harga emas perhiasan sejalan dengan peningkatan harga emas dunia.
Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, di antaranya adalah kondisi cuaca, seperti angin selatan yang masih berpotensi menghambat pasokan bahan makanan.
Baca Juga: BPS: Sumatera Selatan Mengalami Deflasi 0,15 Persen Pada Bulan April